GridOto.com - Di mobil bekas transmisi CVT (Continuously Variable Transmission), olinya menggunakan oli transmisi CVT fluid yang khusus.
Nah, ini dampaknya buruk kalau mobil matik CVT diisi oli transmisi ATF (Automatic Transmission Fluid).
Pada dasarnya antara oli tranmsisi CVT fluid dengan oli transmisi ATF punya fungsi dan peruntukkan yang berbeda.
"Viskositas ATF rata-rata lebih tinggi daripada CVT fluid," buka pemilik bengkel spesialis Sentra Otomotif, Jelambar, Jakarta Barat, Chandra.
Menurut Chandra, perbedaan viskositas ini didasari dari mekanikal girboks antara matik konvensional dan CVT yang berbeda.
/photo/2022/08/02/oli-dcvt-daihatsujpeg-20220802045640.jpeg)
Beban kerja girboks matik konvensional lebih besar dengan komponen yang lebih banyak.
"CVT girboksnya simpel dan kerja mekanikalnya smooth juga cepat," ujarnya.
"Bisa-bisa karena hambatan fluida girboks CVT jadi lebih berat kerjanya, dampaknya ke stress pada belt yang bisa cepat rusak," terangnya.
Pemilik bengkel spesialis Worner Matic, Bintaro, Tangerang Selatan menambahkan, jika perbedaan viskositas dan jenis pelumasan antara ATF terhadap girboks CVT bisa mengganggu kinerja percepatan gigi.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR