GridOto.com - Kondisi ekonomi Indonesia kini tengah mengalami tekanan, ditandai oleh berbagai indikasi seperti daya beli melemah, nilai tukar Rupiah menurun, dan lain sebagainya.
Banyak yang menilai, situasi ekonomi saat ini sangat mempengaruhi sektor otomotif, terutama dari sisi penjualan.
Namun, situasi ekonomi tampaknya tidak berpengaruh pada penjualan mobil premium, yang diklaim tetap stabil.
Hal ini dijelaskan oleh Donald Rachmat, Chief Operating Officer PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia, dalam acara halal bi halal, Senin (21/4/2025).
Menurut Donald, konsumen di segmen premium adalah orang-orang yang memang memiliki banyak uang.
Biasanya, konsumen di segmen tersebut membeli kendaraan bukan untuk kebutuhan sarana transportasi, melainkan aktualisasi diri.
"Mereka (konsumen) butuh mobil yang bisa mengekspresikan diri mereka dengan merk-merk premium. Dan di segmen ini kan relatif lebih stabil," ucap Donald.
Ia juga menambahkan, konsumen di kelas premium biasanya membeli mobil jika mereka mau.
Artinya, mereka sejak awal memiliki uang sehingga hanya menuggu waktu untuk memutuskan membeli unit.
Baca Juga: Rupiah Melemah, Mercedes-Benz Ungkap Dampak yang Akan Terjadi di Pasar Indonesia
"Ini hanya sekadar apakah mereka akan beli sekarang, atau bulan depan, atau kapan. Jadi sebetulnya impactnya mungkin tidak akan terlalu tidak sedinamis segmen-segmen yang non-premium," pungkasnya.
Sebagai informasi, jika mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil baru pada Maret 2025 mengalami penurunan jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer), penjualan di Maret hanya sebanyak 70.892 unit, turun sekitar 2 persen dari pencapaian di Februari, yakni 72.336 unit.
Mercedes-Benz sendiri berhasil mencatatkan angka wholesales 249 unit sepanjang Januari-Maret 2025.
Angka tersebut turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan raihan 502 unit.
Sedangkan, pada Januari-Maret 2025 angka retailnya berada di posisi 356 unit.
Adapun angka retail pada Januari-Maret 2024 berada di posisi 624 unit, lebih tinggi ketimbang periode sama tahun ini.
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR