GridOto.com - Pembalap tim Ducati Lenovo Pecco Bagnaia benar-benar bapuk ada hari kedua sprint MotoGP Qatar 2025.
Setelah crash dan meraih posisi ke-11 saat kualifikasi, Pecco Bagnaia hanya sanggup finis ke-8 di sprint MotoGP Qatar 2025.
Padahal dua pesaingnya, Marc Marquez dan Alex Marquez, mampu mengakhiri sprint MotoGP Qatar 2025 dengan raihan maksimal.
Bagnaia pun tak bisa menyembunyikan rasa frustrasi soal penampilan mengecewakannya di Sirkuit Lusail sejauh ini.
Soal jatuh saat kualifikasi, Bagnaia mengaku hal itu murni kesalahannya meski merasa aneh karena sebenarnya feeling dengan motor sangat bagus.
"Ini kesalahanku, benar-benar kesalahanku. Ketika kau tak bisa mencetak waktu bagus sejak awal, maka kau harus lebih tenang, lebih banyak di depan," kata Bagnaia.
"Tapi aku mencoba, dan itu adalah momenku mencoba, tidak ada apa-apa, aku hanya crash saja," jelasnya, dilansir GridOto.com dari The-Race.
Namun soal performanya di sprint yang seperti tidak bisa melakukan apapun, Bagnaia kembali menyalahkan satu komponen motornya.
Baca Juga: Tepati Janji ke Para Murid, Akhirnya Valentino Rossi Angkat Bicara Soal Perekrutan Pedro Acosta
Lagi-lagi Bagnaia menyalahkan kondisi tangki bensin motor, di mana dia masih belum nyaman dengan modifikasi tangki saat sprint.
"Sudah tiga musim ada sprint, dan aku selalu kesulitan menyalip dari belakang, aku tak bisa mengerem sesuai keinginanku," ungkapnya.
"Alasannya adalah sulit memahaminya, karena perbedaan tangki bansinnya, tapi masalah ini bukan aku saja yang merasakan," lanjut Pecco.
Ini adalah problem lama Bagnaia, yang mana dia terus mengalami kesulitan beradaptasi dengan motor dengan kapasitas tangki yang lebih sedikit saat sprint.
"Aku harus memperbaiki ini. Aku harus belajar tentang apa yang harus dilakukan di sprint, karena sangat sulit sekali menyalip jika start dari belakang," lanjut juara dunia tiga kali ini.
Masalah feeling dengan tangki itu mengganggu cara Bagnaia melakukan pengereman, di mana itu sulit dimaksimalkan dalam kondisi sprint.
"Ketika aku mengerem keras dan aku bisa masuk ke tikungan, aku sebenarnya bisa kencang," tutur Bagnaia.
"Tapi dengan tangki sprint, keseimbangan motornya jadi beda dan aku tak bisa mengerem sesuai keinginanku, karena aku merasakan roda depan terkunci dan itu masalah terbesarku," imbuh Bagnaia.
| Editor | : | Hendra |
| Sumber | : | The-race.com |
KOMENTAR