GridOto.com - Terkuak fakta baru terkait kasus pengoplosan Pertalite dengan air di Trucuk, Klaten.
Ini setelah Polres Klaten menetapkan M (37), warga Kabupaten Sukoharjo sebagai tersangka.
M yang merupakan sopir truk tangki pengangkut BBM ditetapkan sebagai tersangka karena diduga sengaja mencampur air dengan BBM jenis Pertalite.
"Memang ada unsur illegal loading untuk mencari keuntungan pribadi yang kemudian (BBM) diganti dengan air, sehingga mengakibatkan kerugian bagi konsumen," kata Area Manager Comm, Rel, & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan.
Taufiq mengungkapkan berdasarkan investigasi bersama Polres Klaten, tersangka diduga mengurangi muatan BBM yang diangkutnya di tengah perjalanan.
Lalu agar muatannya tetap penuh, tersangka sengaja menambahkan air ke dalam tangki BBM.
"Perihal air (yang tercampur ke dalam BBM) berdasarkan investigasi kami bersama Polres Klaten, ada sekitar 4.000 liter atau 4 kiloliter. Tapi terkait modus dan angka pastinya yang akan menyampaikan nanti Polres," katanya.
Baca Juga: Nggak Nyangka, Begini Cara Main Pelaku Oplos Pertalite di SPBU Trucuk Klaten
Taufiq menjelaskan sebenarnya pihak Pertamina telah melakukan upaya preventif untuk mencegah kecurangan itu terjadi.
Satu diantaranya dengan memasang GPS dan CCTV atau dashcam di dalam mobil truk tangki pengangkut BBM.
"Namun, oknum awak mobil tangki (AMT) itu memutus kabelnya, sehingga menjadi dugaan awal keterlibatan mereka. Setelah ditelusuri Polres ternyata betul. Harapan kami, hal itu tidak akan terulang lagi," katanya disitat TribunJogja.
Dikatakan, SPBU Trucuk masih ditutup untuk sementara waktu sampai proses penyelidikan selesai.
Pihak Pertamina pun telah mengalihkan suplai BBM SPBU Trucuk ke SPBU Belangwetan dan SPBU Al Aqsa yang berjarak sekitar 5-7 Km dari SPBU Trucuk.
Kapolres Klaten, AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, menyebut masih terus melakukan pendalaman penyidikan terkait kasus tersebut.
Pihaknya mengaku telah melakukan studi kasus dan peristiwa itu baru pertama kali terjadi di Kabupaten Klaten.
"Tentu untuk mengukur berapa volume air dan BBM, kami akan menggandeng Metrologi dan Pertamina. Untuk lokasi pengoplosan juga masih didalami."
"Sementara berdasarkan keterangan penyidik, kami bisa melihat dari perjalanan antara Boyolali sampai SPBU Trucuk, jadi lokus-nya (lokasi kasus) ada di sekitaran jalur itu. Kurang lebih mungkin di Sukoharjo," paparnya.
| Editor | : | Hendra |
KOMENTAR