GridOto.com - Kontroversi start di MotoGP Amerika 2025 dua pekan lalu masih ramai dibahas hingga MotoGP Qatar 2025 akhir pekan ini.
Beberapa pihak termasuk para pembalap masih berdebat, hingga memberikan pendapat mereka masing-masing soal kejadian yang diprovokasi Marc Marquez tersebut.
Salah satunya Pecco Bagnaia, pembalap pertama yang mengikuti langkah Marc Marquez berlari ke garasi dan disusul oleh tujuh pembalap lainnya sehingga membuat grid kacau.
Bagnaia sendiri tidak menyangkal, bahwa keputusan red flag yang diambil Race Direction untuk mengatasi kejadian saat itu adalah sebuah kesalahan.
"Red flag adalah kesalahan, tidak adil buat pembalap yang sudah memakai strategi tepat. Jadi ya kami tentu akan mendiskusikannya saat pertemuan komisi keselamatan," kata Bagnaia.
Pernyataan Bagnaia ini tentunya cukup unik, mengingat dirinya juga mengikuti langkah Marquez berlari ke garasi.
Namun Bagnaia kemudian menjelaskan, bahwa sebenarnya kondisinya tidak sama dengan rekan setimnya saat kejadian tersebut.
Baca Juga: Bos KTM Masih Dendam dengan Ulah Marc Marquez, Harusnya Diadili!
"Aku salah satu yang paling beruntung, karena sebenarnya aku masuk ke trek dengan ban kering, aku melakukan sighting lap dengan ban kering," ungkapnya, dilansir dari Motosan.es.
"Jadi hukuman yang diberikan padaku adalah start dari posisi paling belakang, bukan ride through penalty (kayak Marc Marquez)," jelas Bagnaia.
Dalam artikel 1.18.7 aturan MotoGP menyebutkan bahwa benar, hanya pembalap yang beralih ban (dari slick ke basah atau sebaliknya) yang akan mendapat hukuman ride through penalty.
Sedangkan yang tidak melakukan peralihan ban alias ganti motor doang seperti kasus Bagnaia, hanya akan memulai balapan dari grid paling belakang.
Dalam hal ini ride through penalty kerugian waktunya akan lebih besar, karena pembalap akan dipaksa sekali melaju melewati pit lane.
"Ada banyak pembalap lain seperti Marc dan Alex, yang awalnya memakai ban basah, mereka datang ke grid dengan ban basah, jadi mereka akan mendapat ride through penalty," lanjut Pecco.
"Tapi memang situasinya sangat rumit, karena ada banyak aturan dengan alasan berbeda, ini jelas tidak benar," tegas juara dunia tiga kali ini.
Bagnaia menilai sebaiknya ada solusi lain saat terjadi kejadian cuaca 50:50 seperti saat awal MotoGP Amerika 2025 lalu.
| Editor | : | Hendra |
| Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR