Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Arwita Mawarti mengatakan, langsung menarik kontainer yang bolong-bolong untuk dilakukan perbaikan.
Pihaknya juga menegur driver agar tidak memakai lagi kontainer yang rusak.
"Harus dilakukan perbaikan dulu. Ini sudah kami tarik dan masukan bengkel. Plat dinding kontainer pada bolong itu kami perbaiki," papar Arwita, dikutip dari TribunJateng, Kamis (10/4/2025).
Jika harus menunggu pengadaan kontainer baru, menurut Arwita, memakan waktu cukup lama. Di sisi lain, pelayanan harus terus berjalan.
Oleh karena itu, perbaikan menjadi solusi sementara sembari menunggu pengadaan.
"DLH telah merencanakan pengadaan baru. Kontainer baru diperkirakan bisa dipakai pada Juli atau Agustus mendatang mengingat pengadaan kontainer memakan waktu sekira 75 - 90 hari," ucap Arwita.
Sementara, perbaikan hanya membutuhkan waktu sekira satu pekan.
"Proses perbaikan itu satu minggu. Pengadaan 75 - 90 hari. Biar pelayanan tidak terlambat, kami lakukan perbaikan. Satu minggu insyaallah selesai," jelasnya.
Baca Juga: Dengan Lantang, Sosok Wali Kota Ini Tukar Jatah Mobil Dinas Rp 3 Miliar Dengan Gerobak Sampah
Diakui Arwita, kondisi kontainer sampah bolong-bolong memang cukup menghambat pelayanan.
Dia mengaku, telah menganggarkan peremajaan 44 kontainer sebesar Rp 2,5 miliar melalui APBD 2025. Peremajaan diprioritaskan untuk armada yang mengalami rusak berat.
"Ada yang rusak ringan, sedang, berat. Jadi, harus dipisahkan. Seperti di video (video viral-red) rusak berat. Kalau lobang dikit itu rusak ringan. Memang yang rusak berat yang diutamakan," jelasnya.
Upaya menggaet perusahaan untuk menggelontorkan dana corporate social responsibility (CSR), kata dia, telah dilakukan.
Hanya saja, mayoritas perusahaan memberikan bantuan berupa tong sampah pilah dan gerobak sampah.
Hingga kini, belum ada perusahaan yang menggelontorkan bantuan pengadaan kontainer.
"Karena anggaran besar, satu kontainer Rp 60 juta," tambahnya.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR