Gridoto.com - Vespa matic menjadi salah satu motor yang cukup jarang menjadi incaran maling motor.
Padahal, harga skuter matik yang satu ini tergolong mahal dan banyak peminatnya.
Tentu ada alasan dibalik maling ogah menjadikan Vespa matic menjadi target pencurian.
Limanto Banyuaji pemilik bengkel Scooter Layur yang memiliki spesialisasi menggarap motor buatan Vespa, Piaggio dan Gilera pernah kasih penjelasan.
Menurutnya, meski belum dilengkapi dengan kunci model keyless, Vespa matic sudah dibekali sistem pengaman canggih pada anak kuncinya.
Baca Juga: Pengin Vespa Matic Buat Lebaran? Cari yang Paling Murah, Pilih Tipe Ini
"Kunci Vespa matic sudah dilengkapi dengan immobilizer. Jadi ada chip yang tertanam di anak kuncinya," ujar Manto panggilan akrabnya.
Manto menjelaskan, saat anak kunci dicolokan ke rumah kunci, sistem immobilizer akan memeriksa dan mengenali chip di anak kunci.
"Kalau chipnya satu frekuensi, maka immobilizer akan mengizinkan mesin untuk dihidupkan," tuturnya.
Sebaliknya, jika chip tidak satu frekuensi, meskipun rumah kunci berhasil diputar, mesin tetap tidak bisa dihidupkan.
"Jika chip di anak kunci tidak dikenali oleh immobilizer, ECU akan otomatis memutus pengapian sehingga mesin tidak bisa dihidupkan," yakinnya.
Baca Juga: Pemilik Vespa Bisa Senyum, Sekarang Beli Spare Part Dapat Garansi 1 Tahun
Makanya, saat maling yang bermodal kunci T berhasil membobol rumah kunci, akan percuma karena motor tetap tidak bisa dihidupkan.
Namun, bukan berarti Vespa matic sepenuhnya aman dari maling, beberapa kasus pencurian Vespa matic memperlihatkan motor tetap digondol dengan cara didorong karena mesin tidak bisa hidup.
Nah jadi terkuak alasan kenapa Vespa matic menjadi motor yang tidak diincar oleh maling.
Karena motor jenis ini sudah dilengkapi sistem pengaman canggih yang sulit untuk dibobol.
Karena adanya chip yang terpasang di anak kunci, kalian juga harus hati-hati meyimpan akan kuncinya jangan sampai hilang.
Sebab, saat anak kunci hilang akan merepotkan dalam membuat penggantinya karena ada chip di dalamnya.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR