Power-split device memungkinkan Toyota menggabungkan mesin dan dua motor listrik dan ketiga komponen tersebut bekerja secara seri-paralel.
Toyota mengungkap teknologi hybrid ini sebagai Toyota Energy Management System pada konsep Toyota Prius 1995 dan terus disempurnakan hingga Prius sukses meluncur pada 14 Oktober 1997.
Baca Juga: Sungkem Sama Toyota Prius XW30, Mbahnya Mobil Hybrid di Indonesia
Selama pengembangan 2 tahun tersebut, Toyota memasukkan pengalaman dari RAV4 EV dan mengadopsi mesin siklus Atkinson NZ series untuk meningkatkan efisiensi BBM.
Semenjak Prius pertama, Toyota tidak berhenti mengasah dan mematangkan teknologi Toyota Hybrid System.
Sebut saja pada Hybrid Synergy Drive (HSD) atau Toyota Hybrid System-II, Toyota memberikan DC-DC Converter sehingga voltase baterai menjadi lebih besar.
Inovasi ini memungkinkan Prius generasi kedua memiliki tenaga yang lebih besar dari sebelumnya dan memiliki baterai lebih ringkas.
Penyempurnaan ini terus dilakukan hingga Toyota Hybrid System generasi kelima pada Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid.
Baca Juga: Keunggulan Hybrid Generasi Kelima Toyota Kijang Innova Zenix
Pada Kijang Innova Zenix Hybrid serta Prius terbaru, Toyota Hybrid System dipadukan dengan mesin Dynamic Force yang lebih bertenaga dan efisien.
Efisiensi Toyota Hybrid System memungkinkan Innova Zenix Hybrid mendapatkan konsumsi BBM kombinasi melebihi 20 km/l dan menempuh 1.241 km dalam satu tangki full BBM.
Belum lagi dari tenaga yang lebih besar, Innova Zenix Hybrid dan Toyota Hybrid System generasi kelima mampu berlari 0-100 km/jam dalam waktu 9,3 detik.
| Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR