Yamaha Lexam juga punya spek kaki-kaki layaknya motor bebek dengan pelek 17 inci.
Bukan 14 atau 12 inci seperti lazimnya motor matic zaman sekarang.
Meski demikian, dalam hal pengendalian berulah motor ini terasa banget rasa matic-nya.
Mulai dari tuas rem yang keduanya ada di area setang, tuas rem depan ada di kanan dan rem belakang di sebelah kiri.
Konsep ini agak beda dengan Honda Revo AT, yang sama-sama punya konsep bebek-matic, yang rem belakangnya masih dioperasikan lewat pedal di kaki kanan khas motor bebek tulen.
Selain itu, karena ini motor matic, tentu saja pedal kopling juga absen, sehingga menciptakan area pijakan kaki yang benar-benar clean.
Bicara mesin, motor ini dijejali mesin 4-tak berkapasitas 113,7 cc dengan pendingin udara sebagai penjaga suhunya.
Mesin itu mampu menghasilkan tenaga sebesar 8,69 dk dengan torsi 8,73 Nm, yang disalurkan lewat sistem CVT dan chain drive ke roda belakangnya.
Yup, meski sudah pakai sistem CVT, tapi Lexam masih dibekali rantai sebagai penyalur tenaga ke gir belakang layaknya motor bebek konvensional.
Sayangnya Yamaha Lexam gagal bersinar di Indonesia.
Mungkin lantaran saat itu konsepnya dirasa aneh, sehingga masyarakat lebih memilih motor bebek ya bebek sekalian, kalau mau matic ya matic sekalian.
Mengingat di tahu itu tingkat kepercayaan masyarakat terhadap motor matic juga sudah mulai tumbuh.
Akhirnya pada Desember 2013 Yamaha resmi menghentikan penjualan Lexam di Indonesia.
Kalau bicara harga, saat pertama kali diluncurkan, Yamaha Lexam dibanderol seharga Rp 16,5 juta.
Sobat GridOto ada yang pernah punya Yamaha Lexam di rumah?
Data Spesifikasi Yamaha Lexam
| Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR