GridOto.com - Pecco Bagnaia mengalami penurunan performa yang signifikan pada dua seri awal MotoGP 2025 di Thailand dan Argentina.
Di sisi lain Marc Marquez berhasil tampil kencang bersama motor Ducati, namun Pecco Bagnaia yang sudah lama jadi joki Desmosedici GP malah tidak mampu berkutik.
Bagnaia mengalami sejumlah masalah soal feeling terhadap motornya, di mana Marquez malah tidak merasakannya sama sekali.
Murid Valentino Rossi ini pun berencana kembali memakai motor lamanya, karena merasa tak cocok dengan upgrade di motor barunya.
Solusi ini cukup berbeda dengan biasanya, karena tahun lalu rider bernomor 63 itu masih punya banyak solusi jika performanya kurang impresif.
Misalnya mempelajari gaya balap Jorge Martin, sehingga juara MotoGP 2024 itu sampai main sembunyi-sembunyi agar datanya tidak mudah dibaca oleh Bagnaia.
Lalu kenapa Bagnaia tidak coba mempelajari data motor Marc Marquez? Kan setelah itu bisa menerapkan untuk gaya balapnya sendiri?
Nah dalam kasus yang baru, ternyata Pecco tidak semerta-merta bisa mempelajari gaya balap rekan setimnya yang baru.
Baca Juga: Sedihnya, Ternyata MotoGP Argentina 2025 di Termas Jadi Edisi Terakhir
Mantan pembalap yang sekarang menjadi pundit MotoGP di TNT Sports, Neil Hodgson, mengungkap alasan cara tersebut tak bisa lagi dipakai juara MotoGP dua kali itu.
Gaya balap Marc Marquez terlalu sulit untuk ditiru pembalap lain, sehingga datanya juga sulit untuk dipelajari dan diterapkan olehnya.
"Jorge Martín selalu menuduh Pecco meniru setup motornya. Tapi Marc mengendarai dengan cara yang begitu khas, tak ada yang bisa menirunya," kata Hodgson.
Alasan ini tidak mengagetkan, karena hal ini sudah diketahui banyak orang saat Marquez bersama Honda selama sekitar sedekade lamanya.
"Cal Crutchlow dan Frankie Carchedi (crew chief Gresini) pernah bilang, apa yang Marquez lakukan di tikungan kiri itu luar biasa," sahut Michael Laverty, mantan pembalap yang menjadi analis MotoGP.
"Tak ada pembalap lain yang bisa melakukannya. Dia mengendalikan motor dengan sempurna, posisi tubuhnya, penggunaan rem belakang, kepercayaan dirinya membuka gas sambil tetap menikung," ungkap Laverty.
Bagnaia yang punya gaya cenderung rapi dan presisi, dipastikan kesulitan memakai cara Marquez mengendalikan motor dengan gaya yang lebih agresif.
"Dibutuhkan waktu lama baginya di 2024 untuk menyesuaikan diri dengan Ducati," sambung Laverty.
"Dia belajar memperlambat motor saat masuk tikungan, menjaga grip, lebih tenang, dan tak terlalu memaksakan motor seperti saat masih di Honda. Dia tetap membalap dengan keras, tapi kini lebih terkendali," jelasnya.
| Editor | : | Panji Nugraha |
| Sumber | : | Motosan.es,TNT Sports |
KOMENTAR