Gridoto.com - Memasuki seri kedua MotoGP 2025, beban berat dipikul pembalap pertama Ducati Lenovo Team, yakni Francesco Bagnaia.
Setelah diasapi Marquez bersaudara di seri perdana yang digelar di Thailand, seri kedua ini jadi momen yang pas untuk mengembalikan keadaan.
Namun di sesi kualifikasi MotoGP Argentina yang berlangsung Sabtu malam (15/03/2025) waktu Indonesia, Bagnaia masih tidak berdaya melawan kecepatan Marc Marquez dan juga Alex Marquez.
Memacu motor di bawah langit yang mendung, Pecco hanya berhasil menempati posisi ke-4 pada sesi kualifikasi dengan catatan waktu terbaik 1 menit 37,268 detik.
Catatan waktu Pecco masih 0,351 detik lebih lambat dari Marc Marquez yang menjadi pembalap tercepat.
Sebenarnya pembalap asal Italia ini mencoba memperbaiki catatan waktunya diputaran terakhirnya saat sesi kualifikasi.
Sayang, karena terlalu keras mendorong kemampuan motor, Pecco justru melebar di tikungan kelima sirkuit Termas De Rio Hondo, dan menggagalkan putaran cepatnya.
Baca Juga: Jangan Tanyakan Marquez, Zarco Bawa Honda Tembus 3 Besar di Kualifikasi MotoGP Argentina 2025
Sedangkan Marc Marquez yang lebih cepat mendapatkan setingan Ducati GP25 yang pas untuk dirinya, tampak tidak kesulitan untuk mendapatkan putaran cepat.
Bahkan saat sesi tersisa 1 menit, Baby Alien justru menajamkan catatan waktunya, dan membuat rekor pembalap MotoGP pertama yang catatkan waktu putaran dibawah 1 menit 37 detik di sirkuit ini.
Marc catatkan waktu putaran 1 menit 36,917 detik, yang disusul Alex di posisi kedua yang catatkan waktu 1 menit 37,163 detik.
"Senang bisa mendapat pole position. Senang bisa catatkan waktu di bawah 1 menit 37 detik. Namun yang lebih penting untuk fokus untuk balap nanti," ujar Marc setelah sesi kualifikasi.
Kejutan justru terjadi untuk pembalap yang menempati posisi ketiga di sesi kualifikasi ini.
Tanpa disangka, posisi ketiga berhasil diamankan pembalap Honda lewat Johann Zarco yang catatkan waktu 1 menit 37,205 detik.
Berikut hasil lengkap sesi kualifikasi MotoGP Argentina :
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR