Maka dari itu Rivola ingin pembalap yang baru pulih dari cedera, bisa melakukan tes privat dengan motor MotoGP sebelum kembali ke Grand Prix.
"Menurut peraturan, itu harus dilakukan dengan RSV4. Tapi sejujurnya, kita harus mempertimbangkan apa yang terbaik untuk keselamatan pembalap," lanjut Rivola.
"Kami memahami bahwa peraturan harus dihormati, tetapi jika tim Jepang dapat melakukan uji coba kapan saja berkat konsesi, mengapa tidak mengizinkan pembalap yang telah melewatkan beberapa balapan untuk menguji motor MotoGP agar bisa kembali dengan aman?," tegasnya.
Selain menunjang keselamatan, hal itu juga lebih adil untuk pembalap yang cedera dan sudah kehilangan banyak waktu karena cederanya.
"Harus ada aturan yang memungkinkan pembalap yang absen karena cedera selama dua atau tiga Grand Prix untuk menguji motornya sebelum kembali balapan," usulnya.
"Tidak ada yang peduli dengan keselamatan pembalap yang akan menolak ini. Ini juga akan bagus untuk tontonan," tegas pria yang pernah bekerja di Scuderia Ferrari ini.
Tes ini bisa menjadi momen bagus untuk memastikan kesiapan pembalap dalam menghadapi Grand Prix, dan tim tidak semakin rugi jika pembalap memang belum benar-benar siap.
"Bayangkan jika Jorge kembali ke Qatar dan, setelah satu putaran FP1, ia menyadari bahwa tidak bisa membalap. Maka kami kehilangan satu motor di grid. Ini tidak hanya memengaruhi kami, tetapi juga seluruh kejuaraan," tegasnya.
"Dengan format akhir pekan saat ini, di mana kau sudah berada dalam mode kualifikasi sejak Jumat, kembali dari cedera menjadi jauh lebih rumit. Aturan semacam ini akan membantu semua orang," lanjut Rivola.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
| Sumber | : | Todocircuito.com,Speedweek.com |
KOMENTAR