GridOto.com - Jangan pernah sepelekan kondisi timing belt di mesin mobil.
Jika timing belt sudah mulai terlihat ada retakan dan getas, jangan tunda buat diganti.
Soalnya kalau sampai putus di jalan efeknya bisa merusak komponen lain.
"Piston dan klep bisa bertabrakan jika timing belt sampai putus ketika mobil sedang digunakan," buka Yudi, Pemilik bengkel WRC Auto Care kepada GridOto pada Selasa (11/03/2025).
Timing belt sendiri berfungsi untuk menggerakan camshaft agar buka-tutup klep sesuai dengan gerakan piston.
Baca Juga: Persiapan Mudik Lebaran 2024, Begini Gejala Timing Belt Harus Diganti
Saat putus, gerakan klep jadi terhenti namun piston tetap bekerja yang membuat keduanya bertabrakan.
"Kalau kondisinya saat langsam biasanya hanya 1 atau piston yang kena," ujar Yudi.
Yang berbahaya kalau timing belt putus dalam kondisi mobil melaju kencang.
"Berdasarkan pengalaman, keempat piston bisa kena dampak," wanti Yudi.
Oleh sebab itu, jangan terlalu lama mengganti timing belt.
"Ada yang bilang usia pemakaian timing belt itu maksimal di 70.000 km," kata Yudi.
"Tapi saya main aman, selalu ganti timing belt setiap 40.000 sampai 50.000 km," tegasnya.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Timing Belt dan Fan Belt, Ternyata Begini Bedanya
Apalagi jika jalur yang kalian lalui didominasi oleh macet.
"Karena kondisi di Jakarta itu stop n go, macet di jalan sehingga suhunya lebih panas," kata Yudi.
"Putus enggak putus mending diganti sekalian deh," saran pria yang bengkelnya berada di Jalan AMD XII No.1, Kecamatan Makassar, Jakarta Timur.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR