Pihaknya pun sudah menghitung, untuk membuat gerobak sampah menyasar sekitar 600 RW di Kota Yogyakarta, dibutuhkan anggaran lebih kurang Rp 3 miliar, dengan harga per unit Rp 5 juta.
"Ngapain saya dibelikan mobil dinas wong mobil dinas yang lama masih bagus, ngapain dibelikan mebel baru gak usah mebel lama masih ada. Itu juga bisa untuk sampah (menangani)," ucapnya.
Lanjut dia, pemerintah pusat mencanangkan efisiensi anggaran pada semua lini dan di Kota Yogyakarta sampah menjadi fokus perhatian.
Sebelumnya dalam menangani sampah Satpol PP Kota Yogyakarta membentuk posko pemantau rahasia untuk mengawasi praktik pembuangan sampah liar.
Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat, menjelaskan bahwa lokasi posko tersebut dirahasiakan agar masyarakat tidak mengetahui keberadaannya secara pasti.
"Lha itu posko untuk memantau pembuang sampah liar. Kalau dikasih tahu lokasinya, nanti masyarakat berpikir, 'Oh di situ ada pos, aku buang di sana aja'," ungkap Octo, (27/2/25).
Octo menambahkan bahwa posko rahasia ini tersebar di berbagai titik di kota.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR