Awalnya ia beberapa kali menolehkan kepalanya seperti memantau pembalap di belakangnya, kemudian membuka jalan agar pembalap lain lewat.
Ternyata Marquez sadar bahwa tekanan ban motornya berpotensi melanggar aturan, di mana batasnya adalah 1,8 bar selama 60 persen durasi balapan.
Ia menurunkan posisinya agar bisa melaju di belakang pembalap lain, memanaskan bannya lagi, sehingga tekanan ban pun kembali naik dan kemudian menyerang lagi.
Sayangnya kala itu upayanya gagal karena ia tidak berhasil memenuhi standar aturan yang diberlakukan.
Marquez pun diganjar penalti berat 16 detik, sehingga awalnya finis keempat menjadi finis kesepuluh.
Sang rider tidak menjawab pertanyaan dari pembawa acara saat di parc ferme, namun di Assen 2024 lalu ia mengakui manuvernya tersebut.
"Itu hampir saja. Aku hanya kurang 0,01 bar saja selama satu lap (dari batas). Sangat disayangkan, tapi aturan tetaplah aturan," tutur MM93 saat itu, dilansir GridOto.com dari Paddock-GP.
"Saat start, tekanan ban sangat rendah, jadi aku memutuskan membuntuti Di Giannantonio, namun ada kontak terutama dengan Enea Bastianini di tikungan 1, dan insiden balap lain yang membuatku kesulitan membuntuti pembalap lain untuk menjaga tekanan banku," ungkapnya.
| Editor | : | Dida Argadea |
| Sumber | : | Paddock-GP.com |
KOMENTAR