GridOto.com - Umumnya motor injeksi saat ini sudah dilengkapi dengan sensor oksigen atau O2 sensor.
Sensor oksigen biasanya ditemui pada outlet di head silinder atau di leher knalpot.
Sayangnya, enggak sedikit pemilik motor menganggap sepele fungsi sensor oksigen.
Tak ayal banyak yang mengcopot part ini, terutama buat motor yang sudah ganti knalpot racing.
Baca Juga: Jadi Tahu, Ternyata Modifikasi Mobil Model Begini Bikin Boros Bensin
Padahal sensor oksigen mempunyai fungsi penting dalam proses pembakaran di motor injeksi.
"Fungsinya untuk membaca gas buang yang dihasilkan oleh mesin," buka Diko Octaviano, Aftermarket Technical Support PT Niterra Mobility Indonesia, pabrikan NGK dan NTK kepada GridOto saat ditemui beberapa waktu yang lalu (02/25).
Setelah itu, sensor oksigen akan mengirim sinyal atau informasi kepada ECU.
"Kalau informasinya enggak benar atau terjadi kesalahan pada gas bakar, check engine akan menyala," jelas Diko.
"Jika hal itu terjadi bisa proses pembakaran menjadi enggak sempurna karena informasi yang dikirimkan sensor O2 bermasalah," tuturnya saat ditemui di daerah Kemang, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Sekarang Terkenal Se-Indonesia, Inilah Kisah Munculnya Knalpot Purbalingga
Lebih lanjut Diko menjelaskan, kondisi sensor oksigen sangat berpengaruh terhadap emisi gas buang yang dihasilkan.
Soalnya kalau sensor oksigen rusak, ECU tidak bisa memberikan air fuel ratio yang seimbang.
Semprotan bahan bakar yang dilakukan injektor menjadi tidak tepat.
Hal itu tentunya berdampak terhadap emisi gas buang yang dihasilkan menjadi lebih buruk.
Selain itu, konsumsi bahan bakar bisa menjadi lebih boros, dan tenaga mesin kurang optimal.
Makanya penting untuk menjaga kondisi sensor 02 di motor kalian.
| Editor | : | Mohammad Nurul Hidayah |
KOMENTAR