Sampai akhirnya, petugas membawa Yuli naik ke lantai dua gudang.
Di situ, didapati ribuan botol oli kosong yang disimpan di dalam kantong besar.
Melihat hal itu, Yuli meneteskan air mata. Ia seperti tak menyangka, tempat kerjanya memperdagangkan barang ilegal.
Seketika, ia ketakutan karena berpikiran akan menghadapi proses hukum ke depan.
Yuli mulai mencurahkan isi hatinya. Baru dua minggu Ia bekerja untuk menggantikan admin, inisial E, yang sedang cuti karena baru saja melahirkan.
Baca Juga: Wajib Waspada, Ini Dampak Jangka Panjang dan Pendek dari Penggunaan Oli Palsu
"Saya kan kerja sales WiFi, enggak terus-terusan ke kantor, maka saya terima kerja ini. Kalau sales kan gajinya sesuai target, di sini dijanjikan gaji Rp 1,8 juta per bulan," ujar Yuli.
"Kemarin dia (E) bilang kerja di gudang oli, jualan biasa ke bengkel begitu, Pak. Enggak tahu kalau rupanya ini pemalsuan. Saya belum terima gaji," katanya.
Selama bekerja, Ia mengaku dilarang naik ke lantai dua sehingga tak mengetahui ada penyimpanan botol oli kosong.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR