"Pak Sekda, oleh Bapak nanti alokasikan ubah jadi mobil rumah sakit."
"Yang ada pemeriksaan jantung, pemeriksaan ibu hamil, kalau perlu bisa mendeteksi kanker, pemeriksaan darah. Ini bisa kan, mobil lab. Tuh gagah."
"Jadi mobil rumah sakit. Kelengkapannya lengkapi. alokasi hitung berapa," ujar Dedi, dilansir dari TribunnewsBogor.com.
Ia menekankan, mobil tersebut nantinya akan digunakan oleh masyarakat.
Baca Juga: Pria Istimewa, Bisa Injak Kap Mesin dan Duduk di Atap Mobil Kepresidenan Prabowo
"Jadi Gubernur punya mobil rumah sakit, tapi bukan buat saya, buat warga. Kasihan diam saja jarang dipakai, berat," katanya.
Sementara untuk mobil Crown dan Camry, diberikan pada dinas yang membutuhkan.
"Sudah tua ini, dilelang saja. Tapi dinas masih ada yang mau pakai enggak? Pak Sekda, kasihin ke dinas."
"Kalau biaya pemeliharaannya tinggi lebih baik lelang. Kasihin dinas yang membutuhkan," katanya.
Sedangkan dua mobil listrik diberikan pada dinas dan staf.
"Mobil listrik ada dua ya. Kasihin Pak Sekda. Mau di ke siapain? Nanti yang dinas turunin lagi. Mobil listrik boleh lah buat di sini. Buat ibu saja (staf)," ujar Dedi.
Sedangkan Alphard, Dedi memberikannya pada Sekda Jabar Herman Suryatman.
"Alphard Sekda saja. Masih bagus enggak ini? Layak Sekda pakai Alphard? Mobil bapak kasihin," papar Dedi Mulyadi.
Sedangkan untuk keperluannya sebagai Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi hanya meminta satu mobil Toyota Innova Zenix.
"Tadi ada Innova, itu boleh lah. Jangan terlalu banyak, lieur (pusing), nanti numpuk biaya pemeliharaan, biaya pajak di kita," pungkas Dedi Mulyadi.
| Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR