GridOto.com - Pakai basis rangka dan mesin yang sama, New Yamaha R25 dan MT-25 punya konsep berbeda. Ala super sport dan ala hypernaked. Jelas punya posisi duduk yang berbeda. Yuk kita coba!
Pada New R15 style-nya boleh lah ala super sport, tapi posisi duduknya masih nyaman.
Sesuai dengan konsep ‘urban’ yang ditanamkan pada motor ini. Salah satu yang bikin nyaman adalah posisi setangnya.
Meskipun pakai setang underyoke yang dipasang dibawah segitiga atas, tapi posisi batang setangnya masih sedikit lebih tinggi dari segitiga.
Selain itu posisi joknya pun terbilang rendah hanya 780 mm. Jika dilihat dari samping, tinggi jok masih lebih rendah dari setang.
Efeknya, punggung jadi tidak terlalu nunduk. Rasanya ini adalah posisi berkendara yang masih mirip dengan R25 versi sebelumnya.
Oiya ada satu lagi yang membuat duduk di jok New R25 maskin nyaman. Joknya kini makin menyempit di bagian depan.
Detailnya, di area bodi tengah dan jok dibuat lebih langsing. Lebar jok berkurang 6 mm dan side cover dikurangi 13 mm.
Efeknya bisa langsung terasa ketika duduk di atas joknya, jadi makin ramping saat dijepit paha.
Selain itu, efek lainnya adalah pada jangkauan kaki ke tanah. Rider dengan tinggi badan hanya 165 cm pun mudah menapakkan kaki.
Sedang posisi footstep-nya masih sama seperti versi sebelumnya. Enggak terlalu tinggi atau nangkring, seharusnya sih masih nyaman tapi tetap sigap.
Lalu bagaimana dengan MT-25. Yang berbeda jelas di setang. Meski lebih tegak dan lebar, tapi terasa masih sedikit nunduk, posisi punggung masih ketarik ke depan.
Jika dibandingkan dengan R25 jelas, di MT-25 ini jauh lebih nyaman. Tapi buat yang mau lebih nyaman lagi, opsi pasang raiser setang yang lebih tinggi bisa jadi alternatif nih.
Sedang jok mirip dengan R25 terbaru karena kini lebih enak dijepit, efek dari side cover yang dibuat lebih slim 8 mm, dan joknya juga lebih ramping 6 mm.
Kemudia, pijakan kakinya terasa identik dengan R25. Tidak terlalu nangkring, dan tidak terlalu mundur. Masih nyaman tapi terkesan sigap dan sporty.
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR