GridOto.com - Anggota Patwal Polda Metro Jaya, Brigadir DK sudah kembali bertugas seperti sedia kala.
Setelah Ia diserang netizen habis-habisan di media sosial saat mengawal mobil RI 36 milik Raffi Ahmad.
Kegeraman warganet karena Brigadir DK menunjukan gestur sedang menunjuk-nunjuk seorang sopir taksi Silver Bird Alphard hitam ketika mengawal mobil dinas milik Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad.
Dalam unggahan akun Instagram @wargajakarta.id, Brigadir DK terlihat menyalakan lampu strobo dan membunyikan klakson sembari membuka jalan untuk iring-iringan mobil RI 36.
Saat bersamaan, sebuah Toyota Alphard taksi Silver Bird tampak berusaha menyalip ke arah kanan karena terhalang oleh sebuah truk di depannya.
Namun, taksi tersebut terhenti di ruas Jalan Jenderal Sudirman, yang justru menghalangi laju rombongan mobil RI 36.
Melihat situasi tersebut, Brigadir DK segera menunjuk-nunjuk ke arah sopir taksi dan melanjutkan perjalanan.
Baca Juga: Sosok Patwal Mobil RI 36 Terlacak, Anggota Polda Metro Jaya dan Akan Diperiksa
Aksi itulah yang menuai kritik dan dianggap terkesan arogan oleh sejumlah pihak.
Sementara itu, pihak Ditlantas Polda Metro Jaya juga melakukan pemeriksaan terhadap IK, sopir taksi Silver Bird yang sempat ditunjuk oleh Brigadir DK.
IK mengaku tidak ada ucapan yang terdengar arogan dari petugas tersebut.
Menurut dia, pertugas hanya melemparkan isyarat tangan untuk meminta agar kendaraan tersebut segera maju, karena posisinya terhenti di tengah jalan.
"Bahwa tidak ada ucapan anggota yang arogan, hanya isyarat tangan untuk segera maju," jelas Argo saat dikonfirmasi, (13/1/25) melansir Kompas.com.
Meski demikian, Brigadir DK tetap mendapat sanksi berupa teguran keras setelah insiden tersebut.
"Setelah ini, beliau akan kembali bertugas seperti biasa, namun tetap dalam pengawasan," kata Argo.
Baca Juga: Breaking News! Akhirnya Terungkap Siapa Pemilik Mobil Plat RI 36
Ditlantas Polda Metro Jaya juga berkomitmen untuk mengevaluasi jajarannya setelah kejadian ini.
"Evaluasi pasti, sedang kami buat nota ke jajaran terkait teknis pengawalan agar pedoman, SOP, khususnya hal yang bersifat tidak humanis atau arogan," ucapnya.
Ke depan, harapan akan perbaikan dalam pelaksanaan tugas kepolisian dan pelayanan masyarakat tetap menjadi perhatian utama agar situasi serupa tidak terulang.
| Editor | : | Panji Nugraha |
KOMENTAR