"Sebelumnya kau mengendarai minibike sampai 14 tahun, sekarang kau bisa langsung ke motor lebih besar, menurutku itu tidak bagus," ungkapnya.
"Kau memang bisa melihat talenta sejak usia 5 atau 6, tapi itu harus berkembang sampai usia 10 tahun, kemudian barulah kau lihat passion di sana, jika anak-anak itu menyukainya," lanjutnya.
Yang disayangkan adalah pembalap yang harusnya menimba ilmu lebih lama dengan minibike, malah akselerasi dengan motor lebih besar terlalu dini.
"Tapi sekarang mereka tidak memakai minibike lagi, mereka lanjut ke trek gokart yang selalu balapan dengan kecepatan tinggi, mereka tidak belajar apapun soal bagaimana balapan di dalam kelompok, tapi soal bagaimana menyikut pembalap lainnya," tegas Simoncelli.
Dan saat transisi ke motor yang lebih besar, Simoncelli menyayangkan hanya sebagian pembalap berbakat saja yang bisa melakukannya.
Hal itu karena permasalahan biaya, sehingga sebagian kesempatan diisi oleh anak orang kaya yang menurutnya tidak semuanya berbakat.
"Bukan CIV atau CEV masalahnya, tapi motornya itu mahal sekali. Memang masih lebih murah dari mobil dan gokart, tapi keluarga normal hanya bisa menggunakan minibike saja untuk satu musim," sambungnya.
"Masalahnya ada banyak orang yang bekerja keras tapi tak punya kesempatan untuk membuktikan. Olahraga ini butuh banyak biaya dan hal itu membuat banyak anak manja datang, yang punya segalanya, yang tak peduli apapun soal balapan, itu adalah masalah terbesar balapan motor saat ini," tuntas Simoncelli.
| Editor | : | Hendra |
| Sumber | : | Motosan.es |
KOMENTAR