GridOto.com - Sebelum memilih body kit untuk Toyota Kijang Innova Reborn, ada baiknya kita mengenali dulu plus dan minus dari material penyusunnya.
Soal gaya tentu perkara selera, pilihannya mulai dari elegan, sporty elegan, sporty, hingga ekstrem.
Nah yang terpenting ternyata adalah pilihan materialnya karena ini menyangkut keawetan dan harga yang dikeluarkan untuk membelinya.
Dari sekian banyak pilihan merek dan orientasi gaya modifikasi, bahan yang digunakan tetap 2 yakni fiber (FRP) dan plastik ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene).
"Masing-masing ada kelebihan dan kekurangan, cuma ada yang menarik dari material fiber FRP (Fibre-Reinforced Plastic) dibanding plastik ABS," buka William, bos rumah modifikasi W7 Carsmetic.
Baca Juga: Adik Suzuki Jimny Tampil Garang Modal Body Kit Vrarva IO, Ini Wujud Barunya
Keunggulan utama FRP dibanding plastik ABS untuk urusan body kit ialah soal perbaikan.
"Kalau FRP itu misal ada 1 bagian retak karena gesrot atau benturan bisa diperbaiki satu bagian itu aja," kata William.
"Memang dari segi kekuatan masih diperdebatkan, tergantung cara membuat dan tingkat kualitas material. Itu fiber," ucap Herry, bos Project D Custom di Kedoya, Jakarta Barat.
Ada banyak metode perbaikan body kit berbahan FRP namun pada intinya material ini bisa direpair.
"Cara betulinnya juga sederhana aja, kan bagian retak biasanya ada tajam-tajamnya. Nah itu dihalusin dulu, habis itu tinggal tambal aja langsung pakai material sama," ucap Herry menukas.
Baca Juga: Mencoba Garang, Ini Modifikasi Yang Bisa Dilakukan Pada Suzuki Ertiga
Sementara plastik ABS secara tampilan memang lebih bagus namun sayangnya tidak bisa diperbaiki.
"Cenderung tidak bisa dilakukan perbaikan, sifat natural dari bahannya itu beda, makanya gak bisa diperbaiki," beber William.
Kembali lagi soal material fiber, proses perbaikannya relatif singkat, "Ya paling setengah hari lah ini, termasuk ngeringin dan repaint, itu gak bakal belang," jelas Herry lagi.
Harga yang dibanderol Herry di bengkelnya yakni di kisaran Rp 400 ribu.
"Kalau gue kan pakai FRP, nah dilihat juga tingkat kerusakannya. Kalau parah bisa jadi lebih dari Rp 400 ribu," pungkas Herry.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR