Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Test Ride Honda CRF250L 2023, Bukan Sekedar CRF Rally Telanjang!

Antonius Yuliyanto,Rangga Kosala - Minggu, 19 November 2023 | 16:00 WIB
Honda CRF250L bukan sekadar versi telanjang dari CRF Rally
Rizky/GridOto
Honda CRF250L bukan sekadar versi telanjang dari CRF Rally

GridOto.com - Pada kategori trail 250 cc, PT Astra Honda Motor (AHM) memiliki 2 model, pertama ada CRF250 Rally yang telah lama beredar dan tentunya sudah pernah diulas kami, termasuk model facelift terakhir yang dijual sejak 2021 silam.

Nah varian trail kedua ada CRF250L, yang dipasarkan sejak awal 2023.

Lalu apa sih beda keduanya? Untuk mengetahuinya, kali ini OTOMOTIF mengetes CRF250L, tentu sambil dibandingkan dengan data dari hasil tes CRF250 Rally.

Untuk lebih jelasnya, yuk simak hasil tes dari motor yang dijual Rp 79,9 juta (OTR Jakarta) ini.

DESAIN
Secara tampilan, CRF250L relatif lebih standar dibanding CRF250 Rally.

Desain bodi khas keluarga CRF, sebuah motor trail yang kesannya sporty dan ramping, karena mirip model Special Engine (SE) seperti CRF250R.

Hanya saja, ada perlengkapan lalu lintas, sesuai namanya ada embel-embel L alias license.

Beda dengan CRF250 Rally, yang secara desain cenderung unik dan lebih mirip besutan Reli Dakar, trail yang untuk cross country.

Karena ada windshield tinggi, pakai headlamp asimetris dan area tangki sedikit lebih gendut, karena kapasitasnya memang lebih besar.

Baca Juga: Honda CRF250L Sapa Indonesia, Intip Perbedaannya Dari Versi Jepang

FITUR & TEKNOLOGI
Sebagai sebuah motor trail, fitur yang dijejalkan Honda pada CRF250L memang tidak begitu banyak.

Dari area kelistrikan, lampu-lampu mayoritas sudah pakai jenis LED, antara lain lampu utama dan lampu sein. Sayangnya lampu rem malah masih bohlam halogen.

Lampu rem Honda CRF250L sayangnya masih bohlam
Aant/Otomotif
Lampu rem Honda CRF250L sayangnya masih bohlam

Oiya sorotnya untuk lampu dekatnya standar saja, putih lebar ke kanan-kiri tapi tak begitu tebal atas-bawahnya.

Nah yang unik lampu jauhnya, ketika dinyalakan akan mengisi sisi atasnya meski tak begitu lebar, tapi malah ada bagian yang mirip dua buah telinga.

Lampunya Honda CRF250L unik, mengecil ke bawah, efeknya pada sorotnya
Aant/Otomotif
Lampunya Honda CRF250L unik, mengecil ke bawah, efeknya pada sorotnya

Mungkin karena desain reflektornya yang menyempit, yang jadi lampu jauh adalah relfektor yang bagian bawah.

Berikutnya di balik batok lampu bersarang panel instrumen full digital tapi masih monokrom.

Spidometer Honda CRF250L persis dengan milik CRF250 Rally
Aant/Otomotif
Spidometer Honda CRF250L persis dengan milik CRF250 Rally

Baca Juga: Beda Peruntukan, Bobot Honda CRF250L Lebih Ringan Dari CRF250 Rally

Secara visibilitas tak ada masalah, karena menu utama yaitu spidometer terbilang besar di bagian tengah.

Yang juga sering dilirik yaitu gear position, angkanya juga besar di sisi kanan serta bagian kiri ada fuelmeter dan jam.

Nah takometer modelnya dari kiri pojok bawah naik ke atas berakhir di pojok kanan atas. Angkanya tak terlalu besar, tapi memang ketika blusukan jarang dilihat.

Berikutnya ada odometer, tripmeter A & B, fuel consumption instan dan rata-rata. Selanjutnya ada info yang cukup jarang ditemukan di motor lain, pertama ada timer.

Berikutnya ada info jumlah bensin yang dipakai sejak tripmeter direset, jadi akan ketahuan sudah pakai bensin berapa banyak.

Terakhir ada shiftlight, fitur yang cukup jarang ditemukan di motor trail. Fitur ini berdampingan dengan beberapa info lampu-lampu, seperti lampu sein, lampu jauh, lampu netral, check engine dan pengingat jika overheat.

Untuk mengganti info yang disajikan dan mereset, ada 2 buah tombol yang berada di sisi kiri layar.

Geser ke area setang, terlihat standar saja. Setangnya model pipa bulat dengan penguat di sisi atasnya.

Di kedua ujungnya terpasang hand guard dari plastik. Yang ternyata sangat efektif melindungi tangan dari ranting saat blusukan.

Baca Juga: Dibandingkan CRF250 Rally, Dimana Letak Perbedaan Honda CRF250L?

Setang Honda CRF250L sederhana saja, tapi ada hand guard
Aant/Otomotif
Setang Honda CRF250L sederhana saja, tapi ada hand guard

Panel sakelarnya juga standar saja, di kanan hanya terdapat tombol engine cut off, hazard, dan starter. Sedang di kiri ada tombol jauh-dekat, sein dan klakson.

Geser ke belakangnya, terdapat tangki bensin yang kapasitasnya 7,8 liter, jauh lebih kecil dibanding CRF250 Rally yang mencapai 12,8 liter.

Tentu saja karena beda peruntukan, makanya “bekal” yang dibawa juga berbeda.

Tangki bensin Honda CRF250L ramping, khas trail buat blusukan
Aant/Otomotif
Tangki bensin Honda CRF250L ramping, khas trail buat blusukan

Berikutnya kalau melihat di area belakang kiri, terdapat fitur yang sudah cukup jarang ditemukan pada motor masa kini, yaitu gantungan pengaman helm.

Membukanya harus pakai kunci, tentunya jadi enggak perlu was-was ketika meninggalkan helm di motor.

Ada gantungan helm di samping jok Honda CRF250L, fitur yang sudah jarang ada
Aant/Otomotif
Ada gantungan helm di samping jok Honda CRF250L, fitur yang sudah jarang ada

Geser ke area kaki-kaki, CRF250L mengusung suspensi sampai roda yang sama persis dengan CRF250 Rally.

Baca Juga: Pecinta Motor Trail Pasti Naksir, Honda CRF250L Meluncur di IIMS 2023

Depan andalkan suspensi upside down 43 mm, sedang belakang suspensi tunggal dengan konstruksi pro-link yang terpasang pada lengan ayun alumunium.

Rodanya pakai ukuran diameter 21 dan 18 inci, yang dibalut ban kembangan kasar, tapi model kembangannya bukan yang khusus untuk medan berat, kembang “tahunya” masih yang agak kecil, sehingga dipakai di jalan aspal juga masih cukup nyaman.

Sistem pengereman tentunya pakai cakram di kedua roda, dengan kaliper 2 piston di depan dan 1 piston di belakang.

Hanya saja, ukuran cakram depan milik CRF250L lebih kecil, hanya 256 mm, sedang CRF250 Rally mencapai 296 mm.

Rem depan Honda CRF250L diameternya lebih kecil dari CRF250 Rally
Aant/Otomotif
Rem depan Honda CRF250L diameternya lebih kecil dari CRF250 Rally

Tampaknya Rally sebagai besutan cross country ada kemungkinan lebih sering dipacu hingga kecepatan tinggi, makanya butuh sistem pengereman yang lebih mumpuni.

Dibanding CRF250L yang akan lebih sering dipakai blusukan atau sekadar buat harian di medan berat.

Detail kecil seperti pijakan kaki juga ternyata ada perbedaan. Di CRF250L langsung besi bergerigi, tentunya biar lebih ngegrip saat blusukan di jalan becek.

Pijakan kaki Honda CRF250L langsung besi bergerigi, ngegrip!
Aant/Otomotif
Pijakan kaki Honda CRF250L langsung besi bergerigi, ngegrip!

Baca Juga: Motor Proper Buat Berpetualang, Segini Harga Honda CRF250 Rally September 2023

Beda dengan CRF250 Rally yang ditambah karet, tentunya biar lebih nyaman, karena getaran dari mesin bisa teredam.

Ada satu lagi fitur andalannya, yaitu Assist & Slipper Clutch yang ada di mesin, efeknya handel kopling jadi sangat ringan saat ditarik. Tentunya membuat nyaman saat macet-macetan.

Tapi, Honda ternyata sudah memikirkan kebutuhan blusukan yang perlu engine brake besar saat turunan.

Makanya meski ada fitur ini, efek slipnya didesain sangat kecil, engine brake tetap terasa besar saat tutup gas.

RIDING POSITION & HANDLING
Sebagai sebuah motor trail, saat diduduki tentu posisinya khas. Yang utama, tentunya tinggi!

Maklum jok CRF250L jaraknya dari tanah 893 mm, lebih tinggi dibanding CRF250 Rally yang hanya 885 mm.

Bedanya, di CRF250L kaki lebih nyaman karena tangkinya ramping, sedang di CRF250 Rally karena tangkinya lebih lebar, kaki dipaksa lebih membuka.

Tapi, tentu juga tetap khas trail, ketika diduduki otomatis suspensinya langsung amblas, motor berubah jadi ceper.

Dimensi joknya juga ramping sehingga kaki tak mengangkang. Makanya buat Tester OTOMOTIF yang berpostur 173 cm bobot 65 kg, ketika pakai sepatu booth dan kedua kaki turun, bisa hampir menapak sempurna, hanya area tumit yang masih mengambang.

Baca Juga: Cocok Buat Diajak Berpetualang, Berikut Harga Honda CRF250 Rally Periode Juli 2023

Ketika berkendara, posisinya juga khas trail. Setangnya saat diraih lebar tapi dekat dengan jok. Jadi lebih mudah mengendalikannya meski di jalan rusak.

Joknya yang model datar juga memudahkan badan untuk maju atau mundur sesuai kondisi jalan. Maju saat di tanjakan, atau mundur ketika di turunan.

Jok Honda CRF250L mendatar memanjang tapi cukup tebal
Aant/Otomotif
Jok Honda CRF250L mendatar memanjang tapi cukup tebal

Redaman suspensinya tentunya juga khas, empuk banget! Apalagi yang belakang, lewat polisi tidur hampir enggak terasa, jalan serasa mulus.

Kalau suspensi depan masih ada rasa di setang, ada sedikit dorongan ke atas.

Dengan karakter begitu, memang jadi sangat cocok dipakai blusukan ke daerah yang jalanannya masih rusak.

Seperti ke area Hambalang, Bogor, area di mana OTOMOTIF sempat mencoba keandalan motor yang didatangkan secara utuh (CBU) oleh AHM dari Thailand ini.

Meski kondisi jalan ancur, pengendara tetap merasa nyaman karena bisa diredam secara maksimal oleh suspensi.

Suspensi belakang Honda CRF250L karakternya sangat empuk
Aant/Otomotif
Suspensi belakang Honda CRF250L karakternya sangat empuk

Baca Juga: Dijual Rp 79,9 Juta, Begini Spek Kaki-Kaki Honda CRF 250L di IIMS 2023

Grip ban meski bukan yang buat off-road berat, gripnya juga masih mumpuni.

Joknya yang cukup tebal dan empuk juga nyaman diduduki, berkendara sekitar 1 jam pantat belum terasa pedas.

Namun, memang jika dipakai di jalan mulus menyimpan kekurangan. Pertama karena bannya lebih cocok buat off-road, rasanya grip ban jadi kurang mantap, ada rasa lendutan dari profilnya.

Ditambah tekanan bannya juga rendah, untuk sendirian baik depan maupun belakang hanya 22 psi.

Kemudian dengan karakter suspensi yang sangat empuk, jika menikung kencang jadi terasa mengayun.

Satu lagi catatannya jika dipakai harian di jalan yang ramai, susah lincah selap-selip karena setangnya sangat lebar.

Padahal kalau di jalan yang tak begitu padat karakter motornya sangat ringan, lincah dan nurut. Mudah diajak sat-set.

Maklum bobotnya hanya 140 kg, beda 12 kg dibanding CRF250 Rally yang mencapai 152 kg.

Bahkan dirasa-rasa CRF250L ini enggak kalah lincah dibanding trail 150 cc terberat, Yamaha WR 155R yang bobotnya 134 kg.

Baca Juga: Begini Spek Mesin Motor Baru Honda CRF 250L yang Meluncur di IIMS 2023

PERFORMA
Mesin yang diandalkan CRF250L basisnya dari CBR250R, persis yang juga dipakai CRF250 Rally. Tapi, jika dirasa-rasa ternyata karakternya berbeda.

Mesin Honda CRF250L basisnya dari CBR250R
Aant/Otomotif
Mesin Honda CRF250L basisnya dari CBR250R

Dapur pacu ini berkapasitas 249,6 cc didapat dari ukuran bore x stroke 76 x 55 mm.

Rasio kompresinya sedang saja, 10,7:1. Di tangki tertulis kode 90+, artinya minimal bisa pakai RON 90, namun pakai yang lebih tinggi akan lebih baik.

Tenaga maksimal diklaim 25,7 dk di putaran mesin 8.500 rpm dan torsi maksimal 23,1 Nm di kitiran 6.500 rpm. Tersalur ke roda belakang lewat transmisi manual 6 percepatan.

Meski mesin yang diandalkan konstruksinya overbore, namun ternyata diset punya karakter yang khas trail, tenaga dan torsi terasa galak di putaran bawah sampai menengah.

Malah, CRF250L ini tarikan bawahnya jauh lebih galak dibanding CRF250 Rally.

Efeknya buat jalan perlahan di bawah 4.000 rpm malah terasa endut-endutan, sehingga ketika di kemacetan harus sering main setengah kopling biar halus.

Sisi positifnya jadi lebih enak saat harus menaklukkan medan terjal. Ngegasnya tak perlu ngoyo!

Baca Juga: CRF250 Rally Kemahalan? Ada Nih Honda CRF150 Rally Yang Segera Dijual, Fitur dan Tampangnya Menggoda

Dari karakter mesin yang lebih galak serta bobot yang lebih ringan, tentunya membuat akselerasi dan top speed CRF250L lebih cepat dan lebih tinggi dibanding CRF250 Rally.

Terlihat dari data yang diambil pakai Racebox, misal 0-60 km/jam, CRF250L hanya perlu 3,02 detik, CRF250 Rally 3,3 detik. Kemudian 0-100 km/jam 8,91 detik vs 9,1 detik.

Catatan waktu dalam jarak tertentu juga lebih cepat CRF250L, misal 0-402 meter cuma 16,55 detik, kalau CRF250 Rally 16,9 detik.

Top speed juga demikian, CRF250L dapat 138 km/jam, sedang CRF250 Rally cuma 133 km/jam.

Untuk data lebih lengkap hasil tesnya bisa disimak di tabel.

Oiya ada catatan tentang mesinnya, yaitu terasa panas khususnya buat kaki kanan. Mengapa? Karena di kanan ada radiator berikut extra fan dan leher knalpot.

Radiator Honda CRF250L ada di sisi kanan, termasuk leher knalpot
Aant/Otomotif
Radiator Honda CRF250L ada di sisi kanan, termasuk leher knalpot

Jadi ketika berkendara di siang hari yang panas dalam lalu lintas yang padat, maka area kaki kanan akan seperti terpanggang. Meski lama-lama kaki kiri juga ikutan kepanasan.

Sisi positifnya suara mesin tergolong halus, minim getaran dan pindah giginya gampang. Tuas persneling terasa empuk baik saat naik maupun turun gigi.

Baca Juga: Honda CRF150 Mendominasi, Polisi Amankan Puluhan Motor Berknalpot Brong di Tulungagung

KONSUMSI BENSIN
Meski di tangki tertera kode 90+, yang artinya minimal bensin yang dipakai RON 90, tapi biar sesuai rasio kompresi 10,7:1 performa lebih maksimal selama pengetesan pakai bensin RON 92.

Dipakai berkendara lebih dari 500 km, di spidometernya ternyata tertera angka konsumsi bensin rata-rata 29,5 km/liter.

Sedikit lebih boros dari CRF250 Rally yang dari hasil pengetesan sebelumnya dapat 30,2 km/liter.

Penggunaannya tentunya beragam, dari dipakai harian untuk liputan, ambil data akselerasi, sampai blusukan di daerah Hambalang, Bogor.

Dengan kapasitas tangki 7,8 liter, maka CRF250L sekali isi bensin bisa untuk menempuh jarak sekitar 230,1 km.

Memang lebih dekat dari CRF250 Rally, yang sekali isi bensin bisa sampai sekitar 386,56 km.

Data tes:
CRF250L
0-60 km/jam: 3,02 detik
0-100 km/jam: 8,91 detik
0-201 m: 10,02 detik (@102,9 km/jam)
0-402 m: 16,55 detik (@116,8 km/jam)
Top speed di spidometer: 138 km/jam
Top speed di Racebox: 128,4 km/jam
Konsumsi bensin: 29,5 km/liter

CRF250 Rally
0-60 km/jam: 3,3 detik
0-100 km/jam: 9,1 detik
0-201 m: 10,4 detik (@104,2 km/jam)
0-402 m: 16,9 detik (@116,9 km/jam)
Top speed di spidometer: 133 km/jam
Top speed di Racebox: 123,7 km/jam
Konsumsi bensin: 30,2 km/liter

Data spesifikasi:
Tipe mesin: 4 tak 1 silinder DOHC 4 katup, pendingin cairan
Kapasitas mesin: 249,6 cc
Sistem suplai bahan bakar: PGM-FI
Bore x stroke: 76 x 55 mm
Perbandingan kompresi: 10,7:1
Tenaga maksimal: 25,7 dk (18,9 kW) @ 8.500 rpm
Torsi maksimal: 23,1 Nm @ 6.500 rpm
Tipe starter: Elektrik
Tipe kopling: Multiple wet clutch with coil spring
Tipe transmisi: manual 6 percepatan
Tipe rangka: Semi-double cradle, steel
Suspensi depan: Showa inverted telescopic 43 mm
Suspensi belakang: Alumunium siwnd arm, Showa 260 axle travel pro-link
Ban depan: 80/100-21
Ban belakang: 120/80-18
Rem depan: Wavy disc 256 mm kaliper 2 piston
Rem belakang: Wavy disc 220 mm kaliper 1 piston
P x L x T: 2.229 x 903 x 1.203 mm
Tinggi jok: 893 mm
Jarak sumbu roda: 1.453 mm
Jarak terendah ke tanah: 277 mm
Berat isi: 140 kg
Kapasitas tangki bensin: 7,8 liter
Kapasitas minyak pelumas: 1,35 liter
Tipe aki: MF-Wet 12V-7Ah (10h)
Tipe busi: NGK SIMR8A9
Tipe pengapian: Full Transisterized
Lampu utama: LED

Editor : Dimas Pradopo

Lebih Kencang Mana CBR150R atau R15? Ini Hasil Tes Akselerasinya

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa