Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Motor Baru 2023

Bedah Kelebihan dan Kekurangan Peugeot Django 2023, Masih Nyaman dan Tambah Fitur

Dimas Pradopo - Senin, 7 Agustus 2023 | 12:05 WIB
Test Ride Peugeot Django 2023
Test Ride Peugeot Django 2023

 

GridOto.com - Skutik retro modern asal Perancis, Peugeot Django hadir lagi. Setelah sebelumnya pernah eksis di Tanah Air.

Tepatnya mulai tahun 2015, kemudian ada sedikit penyempurnaan di 2018. Dan ini adalah versi 2023 yang kini dijual Indonesia lewat agen pemegang merek (APM) yang baru, yaitu Peugeot Motocycles Indonesia.

Mengusung mesin 150 cc, Peugeot Django 2023 dijual Rp 65 juta on the road Jakarta. Harga yang lebih tinggi jika dibandingkan Vespa Sprint 150 i-get ABS yang dibanderol Rp 53-56 jutaan. Tapi masih lebih murah ketimbang Vespa GTS Classic 150 i-get ABS yang dijual Rp 78 jutaan.

Lalu apa saja yang baru dari motor ini? Dan seperti apa impresi berkendaranya? Yuk langsung kita gas pol..!!!

Peugeot Django 2023
Peugeot Django 2023

DESAIN TAK BANYAK BERUBAH 

Secara tampilan, tetap gembung serta panjang. Bodinya yang lebar membuatnya berkesan 'full dress'. Dari samping jadi tampak ceper, bahkan roda belakang hanya terlihat setengah.

Dipadu dengan pelek yang punya desain mirip pelek mobil lawas karena punya wheel dop kroom di bagian tengahnya. Jok model splitnya juga menambah kemewahan.

Velg Peugeot Django 2023 punya dop kroom layaknya mobil-mobil klasik
Dimas Popo Pradopo
Velg Peugeot Django 2023 punya dop kroom layaknya mobil-mobil klasik

Baca Juga: Peugoet Motorcycles Comeback ke Indonesia, Model Ini Tetap Andalan

Meski desainnya hanya berubah minor tapi di sinilah letak pembaruan utama pada Peugeot Django versi 2023. Paling jelas terlihat perbedaan ada pada headlamp yang kini sudah LED. Lampu utamanya punya dia kompartemen atas - bawah.

Perubahan lagi ada pada grill di bodi depannya. Jika sebelumnya mirip huruf 'V', kini dibuat banyak garis vertikal dengan sentuhan polish.

Grill baru Peugeot Django 2023, lebih banyak garis vertikal bikin auranya lebih mewah
Dimas Pradopo
Grill baru Peugeot Django 2023, lebih banyak garis vertikal bikin auranya lebih mewah

Satu lagi yang berbeda adalah spionnya, jika sebelumnya punya cover dengan desain cembung, kini malah kembali ke spion bulat berlapis kroom yang tampak jadul.

Perbedaan lainnya ada pada pilihan warna. Selain Racing Green seperti yang kami pakai di sesi test ride kali ini, ada juga warna Milky White, Adventure Green dan Ink Black & Mad Black.

Oiya satu-satunya yang kami kurang suka ada di knalpotnya yang posisinya terlalu rendah. Memang sih ini kompensasi dari bodi samping yang full dress, jika terlalu dekat dengan knalpot rawan mentok bodi samping.

FITUR dan TEKNOLOGI

Headlamp Peugeot Django 2023 kini sudah LED, nyalanya terang banget
Dimas Pradopo
Headlamp Peugeot Django 2023 kini sudah LED, nyalanya terang banget

Secara fitur dan teknologi pun tak banyak yang berubah, masih mirip-mirip. Paling baru mari kita coba sorot lampunya.

Baca Juga: Siap Jegal Vespa Matic, Motor Baru Peugeot Django Berubah Total

Ternyata cukup membuat kagum, sorot lampu dekatnya terang dan fokus banget. Lampu jauhnya juga istimewa, bikin jalan malam lebih tenang. Oiya khas LED, sorotnya putih ya. Lampu lainnya, sein dan lampu belakang juga sudah LED.

Sedang spion barunya, secara visibilitas khas spion bulat, pandangan ke belakang kurang lebar. Tapi masih cukup lah untuk penggunaan harian.

Speedometer Peugeot Django 2023 tak jauh beda dari versi sebelumnya
Dimas Pradopo
Speedometer Peugeot Django 2023 tak jauh beda dari versi sebelumnya

Lanjut ke balik setang, ada panel indikator paduan analog dan digital. Speedometer masih pakai jarum, yang angkanya hanya sampai 120 km/jam.

Ini bikin kaget karena baru lari 60 - 70 km/jam rasanya sudah seperti kencang karena jarum speedometer sudah di tengah bahkan condong ke kanan hehe.

Panel digitalnya sederhana sekali, hanya ada jam digital, suhu lingkungan, odometer, trip meter dan fuelmeter saja.

Lampu indikatornya pun minimalis, hanya ada indikator lampu sein, lampu dekat - jauh, engine check, ABS dan indikator aki yang akan menyala jika tegangan di bawah 10,8 volt.

Oiya ada satu lampu merah yang terus berkedip. Lampu itu adalah indikator immobilizer pada kunci kontaknya. 

Di bawah setang ada gantungan barang yang bisa dilipat saat tak digunakan. Tampak lebih slim.

Bukaan konsol unik di Peugeot Django 2023, kiri untuk tutup tangki bensin, kanan ada colokan power outlet
Dimas Pradopo
Bukaan konsol unik di Peugeot Django 2023, kiri untuk tutup tangki bensin, kanan ada colokan power outlet

Turun ke bawahnya lagi ada dua konsol yang bisa dibuka pakai kunci kontak. Jika diputar ke kanan konsol kanannya bisa terbuka. Isinya ada power outlet untuk charging smartphone.

Ketika putar kunci ke kiri, konsol kiri terbuka isinya tutup tangki bahan bakar. Tangkinya punya volume 8,5 liter, wow gede ya!

Sedang bagasi hanya ada di bawah jok depan saja, yang belakang justru isinya perangkat kelistrikan termasuk aki.

Bagasi di bawah jok Peugeot Django 2023 masih muat helm
Dimas Pradopo
Bagasi di bawah jok Peugeot Django 2023 masih muat helm

Meski begitu volumenya lumayan lega, helm bisa masuk dan masih menyisakan sedikit ruang untuk perangkat berkendara lainnya.

Fitur safety lainnya, ABS 1 channel hanya di roda depan saja masih dipertahankan. Rem-nya depan dan belakang sudah pakai cakram, diameternya 200 mm di depan dan 190 mm untuk yang belakang.

POSISI BERKENDARA NYAMAN 

Posisi duduknya masih sama persis seperti model awal yang pernah kami coba 7 tahun yang lalu. Joknya empuk, lebar dan punya penyangga pinggul di bagian belakangnya.

Asyiknya lagi jok tak terlalu tinggi, tapi karena lebar, rider 170 cm pun harus jinjit ketika kedua kaki turun.

Test Ride Peugeot Django 2023
Test Ride Peugeot Django 2023

Area dek pijakan kakinya luar dan flat, kaki leluasa bergerak. Hanya saja posisi deknya cukup tinggi karena di bawahnya ada tangki bahan bakar.

Efek baiknya posisi berkendara jadi rileks, tapi lama-kelamaan pegal juga karena paha terlalu nangkring.

Satu lagi yang agak aneh adalah karet di dek pijakan kakinya cuma sedikit, jadi terasa licin dan bodi di bagian dek gampang baret kena gesekan alas kaki.

Dek pijakan kaki Peugeot Django 2023 rawan lecet, karet pelindungnya kurang banyak dan lebar
Dimas Pradopo
Dek pijakan kaki Peugeot Django 2023 rawan lecet, karet pelindungnya kurang banyak dan lebar

Sebaiknya langsung lapisi dengan sticker transparan jika kalian membeli motor ini.

Sedang feeling handling-nya, ternyata cukup ringan karena bobot motor ini cuma 129 kg saja.

Untuk meliuk di kemacetan sebenarnya mudah saja, sayangnya radius putar terlalu lebar, ketika setang ditekuk patah bikin kagok karena gampang mentok.

Sedang suspensinya, di kedua roda cukup lembut. Namun yang agak mengganjal ada di suspensi depan 32 mm-nya, jarak main 85 mm-nya terasa kurang panjang. Ketika ketemu jalan berlubang gampang sekali mentok.

Suspensi belakang Peugeot Django 2023 ngumpet di balik bodi, ada 5 setelan preload.
Dimas Pradopo
Suspensi belakang Peugeot Django 2023 ngumpet di balik bodi, ada 5 setelan preload.

Beda dengan yang belakang, gejala bottoming jarang terasa meski jarak mainnya cuma 80 mm saja.

Oiya suspensi belakang ini juga punya 5 setelan preload yang bisa dipilih, mantap!

Kedua suspensi ini punya karakter yang menyenangkan ketika dipakai menikung parabolik, terasa stabil dan lembut.

Test Ride Peugeot Django 2023, handling-nya ringan!
Test Ride Peugeot Django 2023, handling-nya ringan!

Remnya khusus yang depan pakai ABS terasa empuk saat tuas ditarik. Dan catatannya jangan kaget dengan suara regulator ABS-nya ya, ketika lewat polisi tidur atau jalan berpasir kerap mengeluarkan bunyi dan sedikit bergetar, menandakan sistem ABS-nya bekerja.

Bagaimana buat boncengan, di belakang pun tak kalah nyaman. Joknya lebar dan empuk, begitu juga dengan posisi footstep-nya yang enggak terlalu nangkring, jalan jauh tak gampang pegal.

PERFORMA

Mesin Peugeot Django ini secara teknis masih sama seperti versi sebelumnya. 4-tak 1 silinder tanpa radiator, kapasitas ruang bakarnya 149,4 cc dengan diameter piston 57,4 mm dan stroke 57,8 mm.

Klaim tenaga maksimalnya 11,3 dk di 8.000 rpm dengan torsi 11,2 Nm di 6.000 rpm.

Test Ride Peugeot Django 2023
Test Ride Peugeot Django 2023

Ketika starter ditekan lalu mesin menyala langsung terasa halus. Baik dinamo starter konvensionalnya, langsam mesin sampai ke suara knalpot terasa senyap. Maklum standar emisinya sudah lolos Euro 4.

Ketika gas mulai dibuka pun respon awalnya cukup halus, tak terasa ada getaran pada CVT-nya, cakep nih! Tapi memang terasa tertahan dibarengi suara ngegerung di transmisi CVT-nya.

Tapi di atas 20 km/jam langsung ngacir, terasa ringan sampai kecepatan di 100 km/jam. Di atas itu mencapai top speed terasa lama.

Puncaknya speedometer menunjukan kecepatan tertinggi di 110 km/jam. Ketika diukur menggunakan Racebox yang berbasis GPS top speed tercatat 105,2 km/jam.

Paling asyik ketika cruising santai di 50-60 km/jam. Mesin terasa rileks sekali, halus dan rpm-nya terasa rendah.

Test Ride Peugeot Django 2023
Test Ride Peugeot Django 2023

LEBIH KENCANG dari VESPA?

Mari bandingkan dengan kompetitor terdekatnya, Vespa Primavera 150 i-get. Hampir semua parameter yang kami uji, Peugeot Django unggul tipis.

Misalnya untuk mencapai 60 km/jam dari posisi diam. Django mencatatkan waktu 6,45 detik, sedang Primavera 6,6 detik.

Begitu juga ketika diukur jarak hingga 402 meter, Django hanya 21,14 detik, Primavera 21,3 detik.

Hanya di putaran atas saja yang sedikit tertinggal yaitu ketika mencapai 100 km/jam, Django membutuhkan waktu lebih lama yaitu 25,74 detik, sedangkan Primavera 23,3 detik.

Selain itu, top speed-nya pun masih lebih kencang Primavera yang mencatatkan 106,4 km/jam di Racebox.

Kesimpulannya performa Peugeot Django ini lumayan untuk skutik 150 cc tanpa radiator. Cukupan untuk penggunaan harian, tidak kurang tenaga, nyalip-nyalip atau boncengan masih responsif.

Data Akselerasi Peugeot Django
0–60 km/jam: 6,45 detik 
0–100 km/jam: 25,74 detik
0–201 m: 13,11 detik    
0–402 m: 21,14 detik    
Top speed speedometer : 110 km/jam
Top Speed gps : 105,2 km/jam

KONSUMSI BENSIN

Setelah dipakai harian menempuh jarak ratusan kilometer di Jakarta. Tidak ada pembatasan kecepatan, dipakai macet-macetan dan sering gas pol juga saat jalanan lengang. Motor yang punya kompresi 10,4:1 ini bisa mencatatkan 39,2 km/liter. Masih okelah lah.

DATA SPESIFIKASI ?
Tipe mesin : Silinder tunggal, 4 tak, injeksi berpendingin udara
Kapasitas mesin : 149,4 cc
Bore x stroke : 57,4 mm x 57,8 mm
Tenaga maksimum : 11,3 dk/8.000 rpm
Torsi maksimum : 11,2 Nm/6.000 rpm
Perbandingan kompresi : 10,4:1
Emisi : Euro 4
P x L x T : 1.925 mm x 710 mm x 1.350 mm
Jarak sumbu roda : 1.350 mm
Jarak terendah ke tanah : 110 mm
Berat kosong : 129 kg
Kapasitas tangki bensin : 8,5 liter
Sokbreker depan : Teleskopik 32 mm
Sokbreker belakang : Monosok tunggal dengan 5 setelan kekerasan
Cakram depan : 200 mm
Cakram belakang : 190 mm
Ban depan - belakang : 120/70-12

Editor : Dimas Pradopo

First Ride Kawasaki Ninja e-1 dan Z e-1, Ada Fitur E-Boost Bikin Nagih

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa