Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Snowmobile, Ternyata Ken Block Sempat Rencanakan Gymkhana Pakai Mobil F1 Tapi Gagal

Rezki Alif Pambudi - Selasa, 3 Januari 2023 | 20:40 WIB
Ken Block sempat berencana melakukan tes mobil F1 sedekade silam, tapi gagal
Tim Holmes Design
Ken Block sempat berencana melakukan tes mobil F1 sedekade silam, tapi gagal

GridOto.com - Kabar meninggalnya Pereli sekaligus Drifter Professional, Ken Block, menimbulkan duka mendalam bagi para penggemar balap di seluruh dunia.

Ken Block meninggal dunia pada usia 55 tahun akibat kecelakaan snowmobile di Utah, Amerika Serikat pada Senin (2/1/2023) waktu setempat.

Selama menjalani karier di dunia motorsport, ada satu hal yang masih membuat Ken Block penasaran semasa hidupnya.

Adalah kesempatan untuk mengetes mobil F1, yang hingga akhir hayatnya urung terwujud meski perjalanan menuju cita-citanya sudah semakin dekat.

Pabrikan ban Pirelli sudah bekerja secara intensif selama bertahun-tahun dengan Ken Block di reli, akhirnya kembali ke F1 pada tahun 2011 silam.

Setelah kembalinya ke F1, Pirelli ingin mengadakan tes mobil F1 dengan Ken Block sebagai driver.

Hal itu diumumkan Pirelli dan Ken Block dalam gelaran F1 Kanada pada Juni 2011 silam di depan para penggemar balap jet darat tersebut.

Pirelli berhasil menjalin kesepakatan dengan Toyota yang baru saja keluar F1, untuk meminjam mobil TF109 yang dipakai pada F1 2009.

Adapun tes tersebut direncanakan selama tiga hari di Sirkuit Monza, Italia pada Agustus 2011 silam.

Rencananya sesi tes pada dua hari pertama akan diambil oleh Lucas di Grassi, sementara untuk hari terakhir mobil diberikan kepada Block.

Baca Juga: Ngerinya Ken Block Pernah Tantang Balapan Lewis Hamilton, Nekat Pakai Ford Fiesta ST

Pirelli dan Block pun menyusun konsep tes ini dengan matang, dengan tujuan agar lebih 'nendang' di mata penggemar F1.

Rencananya, mobil F1 milik Toyota ini akan dipakai melaju ala Gymkhana dalam video-video terkenal yang dilakukan Ken Block dan kawan-kawan.

Jadi tujuannya agar kembalinya Pirelli ke F1 ini terasa megah dan meriah dengan demonstrasi oleh Ken Block ini.

"Aku tak pernah membayangkan hal seperti ini boleh. Tapi Pirelli melihat itu sebagai sebuah ide dan melakukan hal unik denganku. Mereka adalah rekan hebat untuk semua yang kulakukan," kata Block di Montreal kala itu, dilansir GridOto.com dari Autosport.

"Ini seperti mimpi jadi nyata. Aku punya pengalaman sedikit di mobil open wheel, akan menjadi pembelajaran besar dan pengalaman buatku," jelasnya.

Beberapa pekan setelahnya, Block terbang ke markas tim Toyota Racing di Cologne, Jerman guna melakukan persiapan untuk tes tersebut.

Ada beberapa hal yang dilakukan Block di markas Toyota, termasuk latihan di simulator hingga fitting kokpit mobil F1-nya.

Sayang sekali saat fitting kokpit inilah, tingginya yang mencapai 183 cm ternyata tidak cocok dengan ukuran kokpit mobil TF109.

Kaki Ken Block terlalu panjang untuk mengendalikan mobil Toyota ini, memutar setir menjadi sangat sulit, apalagi mobil ini didesain untuk pembalap berukuran kecil seperti Jarno Trulli dan Timo Glock.

Baca Juga: Mengenang Head Hoonigan in Charge, Lihat Lagi Mobil-mobil Ikonik Dari Video Gymkhana Ken Block

Toyota pun tak hilang akal, dan mencoba melakukan modifikasi agar Ken Block bisa masuk ke kokpit mobil dengan nyaman.

Setelah banyak modifikasi, sayangnya Toyota merasa tidak mungkin lagi untuk melakukan modifikasi sehingga tes yang direncanakan urung terjadi.

Toyota merasa tidak perlu untuk mengubah lebih banyak hal dari mobilnya, karena pada 2011 mereka juga sudah keluar dari F1.

Jadi sangat tidak mungkin bagi Toyota mengerahkan sumber daya lebih untuk tes ini demi Ken Block.

Pirelli pun mencoba mencari cara lain untuk mewujudkan tes ini, namun pada akhirnya wacana itu perlahan meredup dan harapan sang pereli tak terwujud.

Editor : Muhammad Ermiel Zulfikar
Sumber : autosport.com

Dulu Dicap Pengkhianat, KTM Kembali Buka Pintu Buat Jorge Martin

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa