"Karena daya listrik yang diterima terbatas dan density energi yang lebih kecil, baterai tidak mudah panas," ujar Fanda.
"Baterai yang tidak mudah panas memiliki lifetime yang lebih lama untuk pemakaian," terusnya.
Dengan ketahanan panas yang lebih lama, siklus pengisian daya ulang baterai (charging) juga lebih banyak.
Baca Juga: Teknologi Mobil Listrik Honda e:HEV, Andalkan 4 Komponen Utama Ini
Fanda mengklaim siklus charging baterai LFP bisa dua hingga tiga kali lipat dari baterai lithium-ion.
"Baterai LFP lebih aman charging lebih sering karena tidak panas, battery life lebih stabil dalam jangka waktu lama," terang Fanda.
"Didukung dengan charging arus listrik AC yang stabil namun pengisiannya terbilang cepat meski dengan daya 7 kW ke bawah," imbuhnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR