Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Turing Paket Hemat Ala PLN, Saatnya Gunakan Kendaran Listrik

Hendra - Senin, 15 November 2021 | 09:21 WIB
Deretan mobil listrik yang diuji dalam PLN BEV Touring Jakarta-Bandung
Hendra
Deretan mobil listrik yang diuji dalam PLN BEV Touring Jakarta-Bandung

GridOto.com- Dalam turing berlabel PLN BEV Touring Jakarta-Bandung, Sabtu (13/11) direksi PLN membuktikan turing hemat dengan menggunakan kendaraan listrik. 

Wakil Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengendarai Hyundai Ioniq berangkat dari kantor Pusat PLN di Jl. Trunojoyo, Jakarta Selatan menuju Kiara Artha Park, Bandung. 

Menurut Darmawan, dalam turing kali ini PLN ingin membuktikan sendiri seberapa hemat operasional menggunakan kendaraan listrik. 

"Untuk penggunaan BBM konvensional, untuk 1 liter BBM kira-kira menempuh jarak 10 km. Dengan demikian biaya bahan bakar dalam 10 km sekitar Rp 9.000 sekian," katanya sebelum melakukan turing. 

Saat istirahat di KM 72 tol Cipularang, Darmawan mengungkapkan kekagumannya.  

"Jadi kalau di restoran cepat saji ada paket hemat, ternyata pada kendaraan juga ada paket hematnya. Ya.. ini mobil listrik," bilangnya. 

Dalam hitungannya, 1 KWH bisa dapat 10 kilometer.

Baca Juga: Peringati Hari Listrik, 22 Mobil Hybrid dan Electric Konvoi Ke Bandung

Baca Juga: PT PLN Menerima KUN GridOto Award 2021, Terus Komitmen Bangun Infrastruktur Penyokong Mobil Listrik

"Saat ini sudah jajal 72 km. Untuk itu pengendara hanya perlu merogoh koceknya Rp 10.000," ujar Darmawan.

Bandingkan dengan BBM konvensional yang butuh biaya sekitar Rp 60 ribu untuk jarak tempuh yang sama. 

Darmawan Prasodjo. Paket hemat berkendara listrik
Hendra
Darmawan Prasodjo. Paket hemat berkendara listrik

"Menggunakan mobil listrik pun tidak ada kendala apa-apa. Saya merasakan sendiri bagaimana tarikan mobil ini yang sangat responsif," paparnya. 

Menurutnya, berkendara dengan mobil listrik juga nyaman. 

"Tidak bising, pokoknya enak," ungkapnya. 

Selain itu, penggunaan mobil listrik banyak membawa manfaat jika dilakukan secara masif.

Pertama, kata dia cita-cita negara untuk mengurangi emisi karbon bisa terasa lebih cepat.
 
Bensin memiliki berat jenis sekitar 0,8, jadi 1 liter bensin beratnya 800 gram.

Kandungan karbonnya 90 sekian persen, tapi bukan berarti total karbon yang dihasilkan 700 sekian gram.
 
"Nanti dulu, ada namanya oksidasi karena kalau mobil internal combustion engine nanti ada yang namanya combustion. 1 mol karbon ditambah 2 mol oksigen, coba hitung dari periodic table oksigennya butuh 1,6 kg, jadi ada 2,4 kg emisi CO2 untuk 1 liter bensin," paparnya.


 
Sedangkan dengan mobil listrik, per kwh listrik PLN hanya menghasilkan emisi karbon sebanyak 0,85 kilogram saja.

"Artinya penggunaan mobil listrik lebih ramah lingkungan kan," tambah Darmawan.
 
Selain itu, penggunaan mobil listrik juga bahkan bisa mengurangi beban impor minyak mentah.

Saat ini, kata dia kebutuhan BBM per hari mencapai 1,3 hingga 1,5 juta barel per hari.

Padahal, produksi minyak nasional hanya 700 ribu barel per hari.

Dengan menggunakan mobil listrik, lanjut Darmawan, pemerintah bisa mengurangi beban Current Account Deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan yang terus tergerus dengan impor minyak mentah.

Editor : Hendra

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa