Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sejarah Industri Knalpot di Purbalingga, Sudah Ada Sejak 1970-an, Awalnya Bikin Wajan

Ruditya Yogi Wardana - Rabu, 15 September 2021 | 09:05 WIB
Foto produk knalpot bikinan pengrajin di Kabupaten Purbalingga.
Aditya Pradifta
Foto produk knalpot bikinan pengrajin di Kabupaten Purbalingga.

GridOto.com - Sobat GridOto tentunya sudah enggak asing lagi sama Kabupaten Purbalingga yang terletak di Provinsi Jawa Tengah.

Yup, kabupaten yang berada di kaki Gunung Slamet ini terkenal dengan industri knalpotnya yang terus berkembang.

Bahkan beberapa brand knalpot lokal, seperti Red Mufflers, DRC Racing dan lain-lainnya sampai memilih basisnya di Kabupaten Purbalingga.

Saking berkembangnya industri tersebut hingga sekarang, Purbalingga bahkan sampai mendapatkan julukan 'Kota Knalpot' lo.

Simbol Kota Purbalingga, yakni Patung Knalpot.
Kompas.com / Andreas Lukas Altobeli
Simbol Kota Purbalingga, yakni Patung Knalpot.

Ditambah, Bupati Purbalingga periode 2000-2010, Triyono Budi Sasaongko sampai menginstruksikan untuk membangun Patung Knalpot sebagai simbol pusat industri knalpot di wilayahnya ini.

Tapi mungkin sobat bakal bertanya-tanya, sebenarnya kapan dan bagaimana ceritanya industri knalpot bisa berkembang di Purbalingga?

Untuk menjawabnya, GridOto akan membawa sobat untuk mundur ke era 1970-an yang merupakan awal mula industri itu berkembang di Kota Knalpot.

Melansir dari Tribunjateng.com, ceritanya bermula saat industri logam di DUsun Sayangan, Kelurahan Pubalingga Lor mulai berkembang pada 1970 silam.

Baca Juga: Polisi Berhasil Tindak 639 Kendaraan Pakai Knalpot Brong, Yuk Ingat Lagi Dendanya

Baca Juga: Ini Resep Upgrade Knalpot Untuk Dongkrak Tenaga Toyota Innova Diesel

Pada masa ini, para warga Dusun Sayangan memanfaatkan bahan seng dari potongan drum untuk membuat peralatan rumah tangga, seperti wajan, spatula besi dan lain-lain.

Seiring berkembangnya industri logam di Dusun Sayangan, salah satu warganya yang bernama Sultoni pun mencoba untuk membuat kerajinan yang baru, yakni pembuatan knalpot pada 1980.

Sultoni mengawaliya dengan memproduksi sejumlah knalpot yang digunakan untuk motor dan mobil yang beredar pada era 1980-an.

Kegiatan ini terus berjalan hingga akhirnya industri knalpot yang diprakarsai Sultoni sampai berkembang pesat.

Ilustrasi pengrajin knalpot di Kabupaten Purbalingga
Kompas.com / Andreas Lukas Altobeli
Ilustrasi pengrajin knalpot di Kabupaten Purbalingga

Nah, barulah pada 1990-an, industri knalpot semakin dilirik oleh warga Purblingga, sehingga muncul sejumlah pengrajin di beberapa kelurahan dan desa lainnya.

Perlu diketahui, seluruh knalpot yang diproduksi oleh pengrajin di Kabupaten Purbalingga sebagian besar dikerjakan dengan tangan alias hand made lo.

Kendati demikian, para pengrajin mau tidak mau harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin maju.

Contohnya dengan penggunaan mesin pound, mesin bending hingga mesin cutting agar jumlah produksinya semakin banyak.

Meski begitu, sejumlah proses tetap dilakukan secara manual oleh para pengrajin agar knalpot yang dihasilkan punya kualitas terbaik.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sejarah Knalpot Purbalingga: Bermula dari Industri Seng dan Drum Pembuatan Alat Rumah Tangga.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa