Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Banjir Jakarta 2021

Otojadul: Nostalgia Adu Ketangguhan Motor Sport Sengaja Terjang Banjir, Sampai Nyungsep dan Mogok?

Ditta Aditya Pratama - Minggu, 21 Februari 2021 | 20:44 WIB
Nostalgia tes motor sport sengaja menerjang banjir yang dilakukan Tim Tabloid Motor Plus
Dok. Tabloid Motor Plus
Nostalgia tes motor sport sengaja menerjang banjir yang dilakukan Tim Tabloid Motor Plus

Sebab jika dinaikkan spontan, filter udara pun bisa mengirim air yang melintasi boks filter dan langsung mengirim ke venturi karbu. Jika seperti ini, mesin pun terasa tersedak. Dan bisa mati mendadak.

Setelah melewati banjir, problem yang kerap dialami yakni rem yang tidak pakem lantaran basah. Jadi, sebelum gas pol, mesti mengira kekuatan rem.

Ketika mengendarai Pulsar dengan kapasitas mesin gede yaitu 200 cc, awak Em-Plus hampir nyungsep. Itu lantaran tenaga besar Bajaj kurang diimbangi oleh rem belakang yang berkurang daya gigitnya setelah diajak main air.

Lalu harus diperhatikan risiko mogok akibat busi kebasahan atau mesin kemasukan air dan korslet.

Maklum, dari ketiga tunggangan ini ada yang adopsi peranti kelistrikan lebih banyak sebagai
pendukung komponen canggih.

Baca Juga: Dari Yamaha XMAX Hingga Sedan Mewah Mercy C200, Begini Kondisi Berbagai Kendaraan Pascabanjir di Kemang, Jakarta Selatan

Contohnya Bajaj Pulsar 200 DTS-i yang didukung BCU (Battery Contol Unit) atau Yamaha V-Ixion dengan ECU (Electronic Control Unit) pendukung kerja Injeksi.

Sementara Honda Mega Pro masih mengandalkan unit CDI, jauh lebih aman lantaran part itu dibungkus rapi.

Cuma kalau lihat dari posisi pasang BCU dan ECU yang berada di atas aki dan boks filter, rasanya tetap aman bila motor dipakai di jalan banjir setinggi itu.

Kecuali kalau motor kerendam melebihi batas aki dan boks filter.

Namun selama kunci kontak posisi OFF dan aki didukung sekering (10 ampere), kelistrikan motor dijamin tetap aman.

Sebab bila ada korslet, alat yang diserang pertama kali adalah sekring. Makanya selalu perhatikan sekring.

Baca Juga: Flashback Banjir Jakarta 2007: Air Berlalu, Bengkel Interior Diserbu

Menerobos banjir, kebetulan tiga motor ini memiliki sistem suplai bahan bakar berbeda. Yamaha V-ixion dengan sistem Injeksi, Bajaj Pulsar 200 DTS-i dengan sistem karburator Vakum dan Honda Mega Pro karbu biasa.

Hend yang menunggang Yamaha V-Ixion waktu itu agak ragu kala melintas di ketinggian genangan air sekitar 60 cm. Maklum, bila ada masalah atau motor
mati pasti perlakukannya tak semudah karburator. Sebab musti melepas busi juga
throttle body.

Belum lagi riset yang harus dilakukan ketika melepas peranti injektor. Maklum, namanya air banjir bisa saja membawa kotoran dan menyumbat injektor itu sendiri.

Nah, takutnya ketika melepas part, eh ada bentuk ataupun seting yang berubah.
Misal, sensor unit.

Namun keraguan Hend berbeda dengan Eka dan KR15. Kedua awak Em-Plus ini sedikit lebih tenang ketika melewati banjir. Maklum, karena kedua motor yang ditungganginya menganut karburator biasa.

Begitu motor mati kerendam air, membuka karbu dan membersihkannya pun semudah membalik telapak tangan. Cukup buka baut pengikat mangkuk karburator pakai obeng, lalu semprot dengan angin kompresor.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa