Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Flashback! Jauh Sebelum Sepang Clash, Valentino Rossi Pernah Dihukum Start Paling Belakang Gara-gara Membersihkan Aspal Trek

Rezki Alif Pambudi - Selasa, 26 Januari 2021 | 20:05 WIB
Sebelum Sepang Clash, begini kisah Valentino Rossi dihukum start paling belakang gara-gara membersihkan aspal trek
The-Race.com
Sebelum Sepang Clash, begini kisah Valentino Rossi dihukum start paling belakang gara-gara membersihkan aspal trek

GridOto.com - Banyak fans MotoGP ingat saat Valentino Rossi start paling belakang pada MotoGP Valencia 2015.

Valentino Rossi menunjukkan penampilan mengejutkan dan berhasil finis keempat, sayangnya tak cukup untuk bisa merebut gelar MotoGP 2015 dari Jorge Lorenzo.

Hukuman start paling belakang itu gara-gara ulahnya 'menendang' Marc Marquez pada seri sebelumnya di Sepang.

Tapi selain momen itu, Rossi juga pernah dihukum start dari posisi buncit.

Baca Juga: Dilengkapi dengan Beragam Fitur Canggih, Berikut Fakta-fakta Menarik Soal Racing Suit MotoGP yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Buat yang sudah gemar menonton MotoGP sejak lama, tentu tidak asing dengan peristiwa MotoGP Qatar 2004.

Valentino Rossi dan Sete Gibernau saat itu adalah kandidat utama untuk meraih gelar juara.

GP Qatar adalah seri ke-13 dan setelah itu tinggal menyisakan tiga seri saja.

Poin kedua pembalap sangat mepet, hanya berselisih beberapa poin, Rossi hanya start kedelapan sedangkan Gibernau di barisan terdepan.

Malam sebelum balapan di Losail, kru Yamaha sempat membersihkan aspal starting grid yang bakal jadi tempat Rossi memulai balapan.

Kru Yamaha cukup unik dalam eksekusinya karena melakukan burn out memakai sebuah skutik di area start Rossi.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Kawasaki Ninja H2R Tak Boleh Ikut Kejuaraan World Superbike

Hal itu dilakukan agar Rossi mendapatkan traksi maksimal saat balapan dimulai.

Mungkin debu di sirkuit Losail cukup tebal kali ya, mengingat balapannya belum digelar malam hari seperti sekarang.

Sete Gibernau dan timnya, Telefonica Movistar Honda, mengetahui hal tersebut.

Sedang bersaing ketat menuju juara, tentu Sete dan timnya langsung melaporkan hal tersebut kepada race director.

Sebenarnya bukan Rossi saja, karena rival Rossi lainnya, Max Biaggi, juga melakukan hal serupa saat itu.

Kru Max Biaggi menyapu starting grid
Crash.net
Kru Max Biaggi menyapu starting grid

Bahkan kru Biaggi menyapu aspalnya, cukup unik.

Baca Juga: Pengamat MotoGP Sebut Marc Marquez Tidak Bisa Tampil di Awal MotoGP 2021, Siapa Jadi Penggantinya?

Valentino Rossi dan Sete Gibernau
crash.net
Valentino Rossi dan Sete Gibernau

Alhasil, Rossi mendapat penalti start dari posisi paling belakang karena hal itu dianggap curang alias ilegal.

Mendapatkan hukuman itu, Valentino Rossi murka dan nyumpahin alias kasih kutukan ke Sete Gibernau yang sebelumnya masih berhubungan baik dengannya.

"Gibernau tidak akan menang di seri berikutnya," begitulah kutukan Rossi saat itu.

Start dari posisi paling belakang, Rossi sebenarnya sempat merangsek ke jajaran pembalap terdepan, naik ke posisi ke-4.

Sayangnya Rossi tak bisa menyelesaikan balapan dan mengakhiri balapan tanpa poin sementara Gibernau berhasil jadi juara di MotoGP Qatar itu.

Sebelum Sepang Clash, begini kisah Valentino Rossi dihukum start paling belakang gara-gara membersihkan aspal trek
The-Race.com
Sebelum Sepang Clash, begini kisah Valentino Rossi dihukum start paling belakang gara-gara membersihkan aspal trek

Baca Juga: Cerita Davide Brivio Gabung Suzuki, Ternyata Gara-gara Pesan Facebook Mau Rekrut Valentino Rossi Sob!

Nah, setelah itu kutukan Valentino Rossi terbukti, hasilnya ngeri sob.

Di tiga Grand Prix sisanya, Malaysia, Australia, dan Valencia, Valentino Rossi memenangkan semuanya.

Sete Gibernau yang cukup tampil mengagumkan sebelum mendapat kutukan, malah tampil jelek di tiga GP sisa.

Akhirnya di 2004, Rossi berhasil menjadi juara MotoGP dengan 304 poin, unggul dari Sete Gibernau yang mengoleksi 257 poin.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa