Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+
Advertorial

Cerita Rafhi, Berinovasi Ciptakan Alat Pendeteksi Jarak Fisik untuk Jaga Protokol Kesehatan

Nana Triana - Jumat, 20 November 2020 | 12:26 WIB
M Rahfi Rihadatusyawal menangkan predikat Gold di AHMBS 2020 berkat kreativitasnya temukan perangkat penjaga jarak aman selama pandemi.
DOK. AHM
M Rahfi Rihadatusyawal menangkan predikat Gold di AHMBS 2020 berkat kreativitasnya temukan perangkat penjaga jarak aman selama pandemi.

GridOto.com – Sore itu Rafhi (17) duduk di meja menghadap meja belajarnya. Dengan cermat ia memperhatikan sebuah perangkat berbentuk kotak kecil yang ia letakkan di atas meja tersebut.

Tangan kanannya menggenggam solder listrik, sedangkan tangan kirinya menjepit seutas timah pengantar listrik dengan pinset.

Kedua tangan terampilnya bekerja sama mengotak-atik perangkat kecil tersebut. Asap tipis dari timah yang terbakar panasnya solder menerpa wajahnya.

Sesekali ia menghela nafas di sela upayanya memecahkan kerumitan sistem perlistrikan pada perangkat tersebut. Ketika perangkat tersebut menghasilkan bunyi nyaring, wajahnya berubah sumringah.

 Baca Juga: Honda Monkey 125 Jadi Tambah Menawan Pakai Beragam Part Mewah

Siswa SMK bernama lengkap M Rafhi  Rihadatusyawal tersebut tidak pernah menyangka, perangkat yang ia buat sore itu mengantarnya meraih sebuah prestasi membanggakan. 

Ia menciptakan perangkat tersebut karena merasa peduli akan kondisi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Situasi pandemi membuat masyarakat harus menerapkan protokol mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman (3M).

Protokol terakhir, yaitu menjaga jarak, menjadi perhatiannya. Sebab, ketika berada di tempat umum memastikan jarak aman dengan orang lain tidaklah mudah. Banyak orang sulit atau bahkan lupa mengukur jarak 1,5-2 meter dengan orang lain.

Selain itu, penciptaan perangkat tersebut juga didorong oleh kerinduannya bertemu dengan teman-teman sekolahnya secara langsung meskipun di tengah kondisi pandemi. Terhitung November, Rafhi  sudah menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama delapan bulan.

Baca Juga: All New Honda Scoopy Resmi Mengaspal di Yogyakarta, Segini Harganya Per November 2020

“Setiap kelas online dibuka saya selalu membayangkan ingin kembali bertemu dengan teman-teman di sekolah secara langsung. Dengan alat deteksi jarak ini aktivitas bisa berjalan tetapi dengan aman,” jelas duduk di kelas 12 Mitra Industri MM2100, Cikarang, Jawa Barat tersebut dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis (19/11/2020).

Perangkat kreasinya tersebut dapat mendeteksi jarak dan memberi peringatan berupa bunyi ketika jarak aman yang dianjurkan protokol 3M dilanggar. Ia pun menamai perangkat tersebut Distance Sensor.

Ketekunannya menciptakan Distance Sensor membuat Rafhi  yang diganjar penghargaan pada puncak ajang apresiasi kreativitas siswa AHM Best Student 2020 yang digelar Sabtu, (13/11/2020).

Ia menerima penghargaan level Gold pada ajang yang diikuti oleh siswa SMK dari berbagai wilayah Indonesia tersebut.

“Alat ini dapat mengingatkan kita untuk tetap waspada dan aman beraktivitas di masa pandemi. Semoga karya saya ini bermanfaat menekan penyebaran virus corona,” ujarnya.

Baca Juga: Honda Sonic 125 Jadi Sangar, Bodi Full karbon, Kaki-kaki Sekelas Moge

Rafhi pelajar asa Cikarang,  saat menciptakan alat pendeteksi jaga jarak.
Dok.AHM
Rafhi pelajar asa Cikarang, saat menciptakan alat pendeteksi jaga jarak.

AHM Best Student adalah kompetisi kreativitas dan inovasi yang digelar produsen otomotif PT Astra Honda Motor (AHM) untuk siswa-siswa SMK. Tahun ini penyelenggaraannya memasuki tahun ke-18.

Adapun kompetisi ini mengelompokkan karya ke dalam lima kategori yaitu pendidikan, lingkungan, kesehatan, ekonomi, dan inovasi di bidang teknologi. Karya-karya yang diterima dari peserta kompetisi akan diseleksi secara bertahap, mulai dari level regional hingga nasional.

Tahun ini AHM Best Student berhasil menjaring 847 siswa SMK di seluruh Indonesia sebagai peserta.

“Kami senang sekali dengan semangat dan karya peserta AHM Best Student tahun ini. Mereka berkreasi seperti tidak sedang menghadapi pandemi. Kami berharap dapat selalu mendukung karya generasi muda yang inovatif dan kreatif di Indonesia,” ujar GM Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin.

Proses penjurian dilakukan sejak Agustus. Kemudian, karya peserta yang lolos di level regional mendapat kesempatan diikutkan dalam seleksi nasional yang melibatkan juri dari kalangan praktisi dan ahli.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Ke-3, Rebel Owner Community Bagikan 10.000 Masker

Dewan juri berasal dari Pusat Prestasi Nasional Kementrian Pendidikan dan kebudayaan,  Kampus PPM Manajemen, dan internal manajemen AHM. Mereka menguji siswa dari berbagai aspek kompetensi.

Juri memberi penilaian terhadap kekreativitasan gagasan, dampak yang dihasilkan, kemungkinan keberhasilan penerapan, kekuatan penyajian data dan sumber informasi, serta kemampuan presentasi yang dimiliki. Tahun ini terdapat 12 peserta yang lolos uji tahap nasional. Salah satunya, karya Rahfi.  

Diikuti siswa dari barat hingga timur Indonesia

Kreativitas dan inovasi tinggi juga ditunjukkan peserta AHM Best Student 2020 lainnya, seperti Susilowati S. dari SMA Negeri 3, Papua.

Dia membuat karya orisinil yang memanfaatkan tanaman endemik Papua, yaitu buah merah. Ia mengolah buah tersebut menjadi sambal yang cocok dijadikan oleh-oleh khas Papua. 

Baca Juga: Honda BeAT Makin Keren Pakai Baju Repsol MotoGP dan Aksesori Mewah

Selain itu, ada Salsabila Tri Rahmi dari SMA Negeri 1 Sitiung, Sumatera Barat yang juga meraih predikat Gold dalam ajang AHM Best Student 2020. Ia mencoba membantu peningkatan hasil panen petani lokal dengan mengembangkan inovasi pemberantas hama ramah lingkungan dan pupuk organik yang terbuat dari jengkol dan keong mas.

Dari Indonesia Tengah ada Theresia Febriana Meo, siswa SMK Negeri 5 Berau, Kalimantan Timur yang berhasil mengembangkan karya solusi tepat guna dengan memanfaatkan barang-barang bekas.

Ia memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan alat penepung bagi beras, ketan, ketumbar, merica, dan sawut ubi. Kehadiran alat ini dapat menggantikan peran alat penepung modern yang sulit ditemukan di pelosok negeri.

Sementara I Putu Evan Priya Saguna dari SMA Negeri 4 Denpasar, Bali menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat yang berkebutuhan khusus. Ia mengembangkan perangkat elektronik sebagai alat bantu berjalan penyandang tuna netra yang dapat mendeteksi guiding block, sehingga meminimalisasi kesulitan saat berjalan di trotoar.

Selain memperoleh apresiasi berupa penghargaan AHM pun membekali siswa-siswa tersebut dengan materi-materi bermanfaat di Seminar Inspirasi yang digelar pada puncak kompetisi.

Editor : Sheila Respati

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa