Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Street Manners: Jangan Asal, Ini Etika Penggunaan Lampu Kendaraan di Jalan

Mohammad Nurul Hidayah - Senin, 7 September 2020 | 18:40 WIB
ilustrasi Lampu Dim Motor
otomotifnet.com
ilustrasi Lampu Dim Motor

Gridoto.com - Jangan asal, mengedipkan atau menggunakan lampu dekat dan jauh saat berkendara punya fungsi dan maksud tertentu.

Pada motor, ada beberapa motor yang memang sudah dilengkapi dengan fitur yang diberi nama lampu dim untuk mengedipkan lampu ketika berkendara.

Namun, di motor yang tidak dilengkapi lampu dim, mengedipkan lampu juga bisa dengan memainkan switch lampu dekat (low beam) dan lampu jauh (high beam) secara cepat.

Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Palubuhu pernah menegaskan, penggunaan lampu dim hanya untuk memperingatkan kendaraan di depan yang berpotensi membahayakan.

Baca Juga: Street Manners: Lampu Lalu Lintas Baru Pindah ke Hijau, Jangan Main Klakson, Begini Etikanya

Sorot lampu jauh hanya digunakan di jalan yang sepi
Anton/GridOto
Sorot lampu jauh hanya digunakan di jalan yang sepi

"Misalnya kendaraan dari depan yang sedang menyalip menutup jalur kita dan berpotensi membahayakan, boleh gunakan lampu dim," tutur Jusri.

Saat posisi ingin menyalip justru tidak dianjurkan menggunakan lampu dim, disarankan pakai lampu sein jika ingin menyalip.

Bukan cuma itu, etika menggunakan lampu dekat dan jauh juga wajib diperhatikan ketika berkendara.

Seperti penggunaan lampu jauh (high beam) sebaiknya digunakan hanya di jalan yang sepi dari kendaraan.

Menggunakan lampu jauh di jalan yang ramai bisa mengganggu pandangan pengendara lain yang berada di lawan arah.

Bukan cuma mengganggu, efek itu bisa menjadi salah satu penyebab kecelakaan, makanya tidak dianjurkan digunakan di jalan yang ramai.

Lampu jauh atau high beam ini sebaiknya hanya digunakan untuk menarik perhatian pengendara lain yang berjarak jauh agar mengetahui posisi kendaraan kita.

Saat kendaraan lain itu mendekat, lampu juga harus cepat diganti kembali ke lampu dekat.

Buat kalian yang suka mengganti warna lampu standar yang ada di kendaraan seperti mengubah warna lampu sein atau lampu rem, sebaiknya dihindari.

Warna lampu sein dan rem tidak boleh diubah
Istimewa
Warna lampu sein dan rem tidak boleh diubah

Baca Juga: Street Manners: Amankah Modifikasi Lampu Ekstra di Crashbar Motor Touring

Selain bisa mengganggu dan membahayakan pengendara lain, penggantian lampu juga melanggar hukum.

Dalam PP 55 Tahun 2012 yang mengacu pada Undang-undang nomor 22 tahun 2009 pasal 48 ayat 3 tentang sistem lampu dan alat pemantul cahaya, disebutkan warna lampu yang diperbolehkan.

Peraturan ini juga mengatur sanksi bagi pelanggar.

Dalam pasal 286, disebutkan setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor beroda empat atau lebih di jalan, yang tidak memenuhi persyaratan laik jalan sebagaimana dimaksud dalam pasal 106 ayat 3 juncto pasal 48 ayat 3, dipidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500.000.

Tuh, makanya jangan sembarangan dalam penggunaan lampu di kendaraan.

Komstir Yamaha Aerox 155 Oblak? Segini Biaya Gantinya di Bengkel Resmi

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa