Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Apakah Swing Arm Karbon Bisa Dipakai di Motor Harian? Ini Penjelasan Lengkap Soal Kelebihan dan Kekurangannya

Ditta Aditya Pratama - Minggu, 24 November 2019 | 08:12 WIB
Swing arm karbon MotoGP
Twitter.com/crash_motogp
Swing arm karbon MotoGP

GridOto.com - Zaman sekarang, enggak aneh melihat komponen-komponen di kendaraan yang dibuat dari serat karbon, misalnya swing arm alias lengan ayun.

Alasannya jelas, serat karbon punya keunggulan bobotnya yang enteng namun tergolong kuat.

Melihat swing arm karbon, bisa lihat di motor MotoGP.

Tapi apakah ada kelebihan atau kelemahan tersendiri kalau pakai swing arm karbon, terutama kalau mau diaplikasikan ke motor produksi massal?

(Baca Juga: Resmi! Swing Arm Karbon Dilarang Dipakai di Balap Moto3)

Mungkin banyak yang bilang kelemahannya dari biaya produksi yang mahal, tapi ternyata hal itu enggak sepenuhnya benar.

Dilansir GridOto dari Crash.net, Direktur Teknologi MotoGP, Corrado Cecchinelli, menjelaskan dengan perinci apa saja keunggulan dan kekurangan swing arm tersebut.

Kebetulan juga, Checcinelli pernah bekerja di parbikan motor Piaggio dan Ducati.

"Serat karbon material yang sangat cocok dengan permukaan lebar, bukan komponen kecil, jadi bagiku sangat cocok digunakan jadi swing arm, juga karena swing arm didesain untuk kaku," kata Cecchinelli.

Honda memakai swing arm berbahan karbon di tes pramusim MotoGP 2018, Buriram, Thailand
Twitter.com/denkmit
Honda memakai swing arm berbahan karbon di tes pramusim MotoGP 2018, Buriram, Thailand

Selain kaku, swing arm haruslah kuat dan ringan.

"Hampir semua swing arm akan lebih ringan jika dibuat dari serat karbon dibanding aluminium," tambahnya.

Jika swing arm berbahan aluminium dipaksakan dibuat kaku, bakal mudah pecah dan patah.

Itulah kekurangan aluminium yang segera ditutup oleh bahan serat karbon.

(Baca Juga: Ini Alasan Swing Arm Kawasaki Kaze Tetap Dipilih Untuk Grasstrack)

Ada yang bilang bahwa swing arm karbon jauh lebih mahal dibanding aluminium, memang, tapi gak sepenuhnya benar.

Memang sih, jika hanya membuat satu buah swing arm, bahan karbon lebih mahal dibanding aluminium.

Tapi Cecchinelli menjelaskan jika swing arm bukan dari bahan selain karbon (misal aluminium) dibuat sangat kaku, bakal mudah patah dan akhirnya dalam semusim butuh banyak swing arm.

Kalau butuh banyak swing arm jelas berarti sama-sama boros dong.

Swing arm karbon motor MotoGP
twitter.com/actualites_moto
Swing arm karbon motor MotoGP

Sedangkan swing arm karbon bisa dibilang lebih awet dan tidak mudah patah, makanya tidak selalu bisa dikatakan karbon lebih mahal.

Kekurangan lainnya adalah masalah keselamatan.

"Bukan karena serat karbon tidak aman, tapi karena setelah crash memungkinkan swing arm karbon lebih sulit dianalisis masalahnya," tambah Cecchinelli.

Swing arm karbon harus diteliti dengan sinar X untuk penyelidikan cukup dalam setelah crash, tidak seperti aluminium yang langsung bisa dilihat di trek atau di box.

Selain itu, swing arm karbon lebih rentan hancur menjadi potongan kecil jika ada kecelakaan besar.

(Baca Juga: Lakukan Dua Hal Ini Saat Mengganti Bushing Swing Arm yang Sudah Oblak)

Jika aluminium mudah patah kalau dipaksakan kaku, serat karbon lebih mudah hancur.

Lalu mengapa tidak semua tim MotoGP menggunakan swing arm berbahan serat karbon?

Beberapa tim saat ini masih puas dengan batas kekakuan swing arm aluminium mereka dan hasilnya masih bisa diterima.

"Intinya: sulit didesain, sulit diproduksi, bisa repot kalau kena crash parah, dan sementara teknologi konvensional menggunakan aluminium masih bisa diterima hasilnya, masih dominan digunakan sampai saat ini," sambung Cecchinelli.

Begini rangkumannya.

Kelebihan swing arm karbon Kekurangan swing arm karbon
- lebih kaku dibanding aluminium sehingga lebih bagus untuk balapan - untuk membuat satu buah swing arm, biayanya cukup mahal
- tidak mudah patah seperti aluminium - lebih mudah hancur menjadi potongan kecil
- untuk jangka panjang, biayanya lebih murah (syarat: tidak mengalami crash parah yang membuat swing arm hancur) - sulit didesain, sulit dibuat
- lebih ringan daripada aluminium  

Jadi dari pembahasan ini pembaca bisa menyimpulkan sendiri nih, apa jadinya kalau motor produksi massal pakai swing arm karbon... 

Editor : Ditta Aditya Pratama
Sumber : Crash.net

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa