Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Exit Tol Bandung-Cilacap Akan Dibuat di Pangandaran, Bukan di Ciamis, Ternyata Ini Alasannya

Naufal Nur Aziz Effendi - Kamis, 26 September 2019 | 16:00 WIB
Ilustrasi jalan tol
Ilustrasi jalan tol

GridOto.com - Kabupaten Ciamis termasuk wilayah yang rencananya akan dilintasi jalan tol Bandung-Cilacap, namun kabupaten tersebut sama sekali tak memiliki akses gerbang tol seperti wilayah lainnya.

Pada tahap pertama, exit tol Bandung-Cilacap akan dibangun di empat titik, yakni satu titik di Kabupaten Bandung, dua titik di Garut, dan satu titik lagi di Kota Tasikmalaya.

Pada tahap dua, exit tol Bandung-Cilacap akan dibangun di Kalipucang atau 17 kilometer menuju kawasan Pangandaran.

Pada awalnya, pintu tol di Kalipucang ini tak termasuk dalam rencana.

Semula, jalur tol direncanakan lurus ke Cilacap namun trase akhirnya dilengkungkan untuk mendukung Pangandaran sebagai destinasi pariwisata.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meminta, setelah perubahan ini, para kepala daerah yang wilayahnya akan dilewati jalan tol ini tak lagi mengubah-ubah trase yang telah disepakati bersama.

(Baca Juga: Di Tol Bandung-Cilacap Akan Ada 5 Titik Exit Tol, di Sini Lokasinya)

Hal tersebut harus ditaati agar penetapan lokasi atau penlok yang merupakan kewenangan Pemprov Jabar bisa segera dilakukan.

Pembangunan jalan tol Bandung-Cilacap sepanjang 205 kilometer ini dibagi dalam dua seksi.

Seksi pertama dimulai dari Gedebage, menyambung ke selatan ke Kabupaten Bandung, Garut, sampai Tasikmalaya.

Kemudian tahap dua dibangun dari Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran, sampai Cilacap.

Emil, begitu Ridwan Kamil biasa disapa, juga mengatakan pengelola pembangunan tol ini sudah diputuskan.

Pemilik konsorsiumnya adalah PT Jasa Marga. Pembebasan lahan sekaligus pembangunan jalan tol ini rencananya dimulai pada 2020.

"Tahap pertama Rp 60 triliun, sampai Tasikmalaya. Tahap duanya kurang lebih sama seperti itu. Pembebasan lahan sama mahalnya dengan konstruksi," kata Ridwan Kamil, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (25/9/2019).

Ia menegaskan rapat percepatan ini menjadi langkah finalisasi dalam penentuan trase, terutama terkait pembebasan lahan yang prosesnya panjang dan tidak mudah.

(Baca Juga: Warga Priangan Timur Antusias dengan Pembangunan Tol Bandung-Banjar)

"Secara umum, 90 persen semua mengarah ke hal positif, jadi kita kebut sehingga tiba waktunya tidak ada lagi kemacetan saat Lebaran," kata Emil, panggilan Ridwal Kamil.

Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahardian memaparkan jarak tempuh tahap 1 Gedebage-Tasikmalaya adalah 95,2 kilometer lalu tahap 2 Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 111 kilometer.

Hedy mengatakan, jarak 200-an kilometer ini adalah konsistensi terpanjang yang diberikan oleh pemerintah untuk pembangunan jalan tol.

Sesuai rencana, proses usulan penetapan lokasi dilaksanakan pada Mei 2019 hingga April 2020.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar, A Koswara, mengatakan Pemprov Jabar tengah menyelaraskan masukan-masukan dari pemerintah kota kabupaten yang akan terlintas proyek pembangunan jalan tol tersebut.

"Barusan ada beberapa usulan dari daerah yang dilalui yaitu dari Kabupaten Bandung, Garut dan Tasikmalaya, Ciamis untuk perencanaan itu," ujar Koswara.

"Setelah itu akan ada penetapan trase setelah usulan-usulan tersebut oke. Kemudian nanti dibuat penlok, baru disosialisasikan pada masyarakat," sambungnya.

(Baca Juga: Proyek Jalan Tol Bandung-Tasikmalaya Diperpanjang Sampai Cilacap, Tahun 2022 Ditargetkan Beroperasi)

Koswara mengatakan, pada pertemuan tersebut Kabupatan Bandung itu meminta agar jalan tol ini diintegrasikan dengan rencana jalan lingkar Kabupaten Bandung di Majalaya.

Sedangkan Garut meminta adanya evaluasi trase karena mereka punya rencana pengembangan pusat pemerintahan.

"Pengembangan pusat pemerintah Garut terkena jalur tol yang minta dievaluasi itu di Banyuresmi," katanya.

Menurut Koswara, masukan-masukan tersebut akan diproses dan disesuaikan dengan rencana trase yang sudah ada secepatnya.

Pasalnya Desember ini ditargetkan harus sudah memasuki lelang investor.

Bupati Garut, Rudy Gunawan, mengatakan, Pemkab Garut sebenarnya meminta jatah tiga gerbang tol.

"Tapi kami hanya dikasih dua gerbang tol. Tapim kami terima dan semoga besok (hari ini) bisa ditambah gerbangnya," ujarnya.

Rudy menambahkan, satu gerbang tol akan berada di kawasan kota Garut, sedangkan satu titik gerbang tol belum ditentukan lokasinya.

"Apakah mau di Kadungora atau di mana, belum ditentukan. Yang jelas satu di kota," katanya.

Hal senada dikatakan Wakil Ketua DPRD Garut, Enan. "Saya harap bisa tiga gerbang tol sehingga bisa urai kepadatan. Tapi kalau dua juga sudah bagus," kata Enan.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Exit Tol Bandung-Cilacap Dibuat di Pangandaran, Kabupaten Ciamis Dilewat

Editor : Fendi
Sumber : Tribunjabar.id

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa