Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Holiday Fun Drive 2019

Inii Pengalaman Pertama Kali Pakai Transmisi AGS, Transmisi Manual Yang Dibikin Matik Pada Suzuki Ignis GL

Agus Salim - Kamis, 6 Juni 2019 | 07:35 WIB
Suzuki Ignis GL bertransmisi AGS peserta Holiday Fun Drive 2019
Agus Salim
Suzuki Ignis GL bertransmisi AGS peserta Holiday Fun Drive 2019

GridOto.com - Auto Gear Shift, biasa disingkat AGS, merupakan sistem transmisi penggerak Suzuki Ignis tipe GL yang saya pakai pada Holiday Fun Drive 2019.

Selama ini saya lebih familiar menggunakan kendaraan dengan transmisi perpindahan gigi secara manual atau matik saja.

Tuas transmisi AGS pada Suzuki Ignis GL, tampilannya sama seperti tuas transmisi matik lainnya
Agus Salim
Tuas transmisi AGS pada Suzuki Ignis GL, tampilannya sama seperti tuas transmisi matik lainnya

Nah, ini kali pertama saya mendapat kesempatan mencoba transmisi AGS pada Suzuki Ignis dalam kurun waktu lumayan lama.

Saya memakai mobil kompak Ignis bertransmisi AGS ini dengan rute perjalanan dari Jakarta ke Surabaya via tol Trans Jawa.

Inilah pengalaman yang bisa saya bagikan selama menggunakan transmisi AGS.

Transmisi AGS menurut saya lebih fun dibandingkan dengan transmisi manual.

Transmisi AGS bisa dioperasikan dalam dua pilihan mode yaitu mode manual dan matik
Agus Salim
Transmisi AGS bisa dioperasikan dalam dua pilihan mode yaitu mode manual dan matik

Secara fisik, bentuknya hampir sama dengan transmisi mobil matik lainnya. Hanya saja di tuas AGS tidak terdapat penunjuk 'P' yang menunjukkan  posisi gear yang digunakan saat parkir, seperti mobil bertansmisi matik lainnya.  

Selebihnya sama, seperti penunjuk posisi N (netral), D (drive) dan R (reverse).

Kalau mau berhenti agak lama karena macet atau ketika parkir, saya cukup memindahkan tuas Ignis AGS di posisi N saja, serta tidak lupa untuk menaikkan rem tangan.

Posisikan Tuas di posisi 'N'  dan gunakan rem tangan ketika parkir atau berhenti agak lama
Agus Salim
Posisikan Tuas di posisi 'N' dan gunakan rem tangan ketika parkir atau berhenti agak lama

Begitu pula sebaliknya kalau mau jalan lagi, tinggal geser tuas transmisi ke posisi D, lalu turunkan rem tangan. Terus tekan pedal gas, jalan. Lebih sederhana dibanding matik konvensional lainnya.

Selain itu, transmisi AGS tidak bikin capek bagi saya, seperti halnya ketika saya menggunakan mobil bertransmisi manual. 

Hanya terdapat dua pedal saja, yaitu pedal gas dan rem
Agus Salim
Hanya terdapat dua pedal saja, yaitu pedal gas dan rem

Saat perpindahan gigi, saya tidak direpotkan lagi dengan urusan injak pedal kopling lagi. Kaki kiri saya pun nganggur, hanya kaki kanan saja yang berurusan dengan pedal rem dan gas selama perjalanan.

Begitu pula saat melintasi kemacetan yang mengharuskan ‘stop and go’ seperti saat mengantri di gerbang tol, kaki kanan saya tinggal mainkan gas dan rem saja secara bergantian.

Transmisi AGS yang menempel pada Suzuki Ignis GL ini menggunakan 5 tingkat percepatan.

Perpindahan gigi diatur secara otomatis berdasarkan pada kecepatan dan putaran mesin.

Posisi gigi terpantau juga dari layar MID, tanda 'R' ketika tuas transmisi diposisikan akan memundurkan Ignis
agus Salim
Posisi gigi terpantau juga dari layar MID, tanda 'R' ketika tuas transmisi diposisikan akan memundurkan Ignis

Memang agak sedikit terasa saat  perpindahan giginya, bagi saya rasanya unik, ada semacam hentakan lembut sedikit mengayun.

Biasanya terjadi ketika putaran mesin menjelang 2.000 rpm.

Saya mengakalinya dengan mengangkat sedikit kaki kanan saya, pedal gas saya lepas sebentar menjelang angka 2.000 rpm.

Perpindahan gigi terasa ketika putaran mesin menjelang 2000 rpm
Agus Salim
Perpindahan gigi terasa ketika putaran mesin menjelang 2000 rpm

Ketika perlu bermanuver lebih, seperti  hendak menyalip kendaraan lainnya, saya cukup tekan pedal gas lebih dalam.

Secara otomotis, terjadi perpindahan gigi D5 ke posisi lebih rendah, sehingga putaran mesin akan meningkat seiring dengan pertambahan tenaga yang dibutuhkan.

Begitu pula saat menghadapi tanjakan di ruas tol Semarang-Salatiga. Tanpa perlu was was, saya injak pedal gas lebih dalam, alhasil performa Ignis akan bertambah. Cukup mumpuni saat melewati tanjakan.

Oiyah, transmisi Ignis ini bisa dioperasikan dalam dua pilihan mode, yaitu transmisi manual (M) dan otomatis.

Pada mode matik seperti yang saya pilih, posisi gigi transmisi akan berpindah sendiri layaknya mobil otomatis.

Sedangkan saat menggunakan mode manual (M), pengemudi harus memindahkan tuas transmisi ke arah tanda ( + ) dan ( – ) untuk memindahkan posisi gigi sesuai kebutuhan.

Karena masih nyaman dengan mode transmisi matik, hingga saat ini saya belum tertarik mencoba pilihan mode manualnya.

Berkendara lebih nyaman tanpa repot pegang tuas transmisi saat pindah gigi
Agus Salim
Berkendara lebih nyaman tanpa repot pegang tuas transmisi saat pindah gigi

Mungkin nanti kalau sudah ketemu tanjakan yang terjal.

Editor : Trybowo Laksono

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa