Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Mobil Murah Ternyata Sudah Ada Sejak Zaman Belanda, Lahir Karena Banyak Kuda yang Mati. Begini Sejarahnya!

Akbar - Jumat, 9 Februari 2018 | 17:42 WIB
Denmo
Paimo Indonesian Cyclist
Denmo

Tanpa menunggu lama, wacana tersebut langsung dijawab oleh sebuah perusahaan NV Demmo di Surabaya.

Caranya, mereka menggandeng sejumlah produsen karoseri di Surabaya untuk merakit mobil dengan wujud dan harga yang paling terjangkau. Sedangkan mesinnya didatangkan langsung dari Amerika Serikat.

(BACA JUGA: Begini Cara Sederhana Rawat Toyota Agya Biar Enggak Cepat Rusak)

Kemudian lahirlah mobil roda tiga pertama yang diberi nama Demmo.

Setengah komponennya dari dalam negeri, dan setengahnya lagi dari luar negeri yang mencakup mesin 2-tak berpendingin.

Demmo kian menjamur di Malang karena didukung iklannya dengan jargon “waktu berjalan cepat, menggunakannya dengan baik”. Bunyi tapak kuda pun juga semakin tereduksi oleh suara mesin 2-tak Demmo yang beradu pacu. 

Kebisingan kota dengan populasi Demmo yang terus meningkat tidak menyurutkan masyarakat untuk tetap memboyong mobil murah itu. Pabriknya terus menerima pesanan dari luar Jawa yang akhirnya tidak lagi menampung kapasitas produksi yang kian besar.

Popularitas Demmo di kota-kota besar pulau Jawa memantik perusahaan lain untuk membuat mobil serupa.

Denmo
Paimo Indonesian Cyclist

Adalah Borsumij, yang juga merakit mobil serupa Demmo yang dinamakan Atax. Mesinnya didatangkan langsung dari Inggris, sementara body-nya rakitan lokal.   

Tahun 1935 populasi mobil roda tiga tersebut makin menjadi-jadi. Suara bising dari mesin Demmo dan Atax diprotes banyak warga. Hal ini memacu NV Demmo untuk menyudahi pasokan mesin dari Amerika Serikat dan mulai bekerja sama dengan pabrikan mesin Merkur asal Jerman.

Atax
Paimo Indonesian Cyclist
Atax

Hasilnya protes menurun karena penggunaan mesin dari Jerman yang lebih tenang.

Namun sayang, era kejayaan mobil murah tidak bertahan lama, pabrikan mulai sulit mendatangkan bahan baku atau komponen mobil serta suku cadang karena situasi politik dan ekonomi zaman kolonial Belanda terpecah saat itu.

Padahal Demmo semakin diminati dan menjadi mobil favorit.

Memasuki tahun 1940-an Demmo menjadi barang langka. Dua tahun berikutnya saat Belanda hengkang dan digantikan oleh Jepang, Demmo dan Atax hilang, pabriknya pun juga memutuskan untuk setop produksi alias tutup karena situasi peralihan penjajahan tersebut.

Editor : Akbar
Sumber : Paimo Indonesian Cyclist

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa