Mengingat statusnya sebagai jalan nasional, kewenangan perbaikan permanen berada di tangan pemerintah pusat melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN).
Namun, karena posisi lubang berada di wilayah administrasi Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang ikut melakukan penanganan awal.
Langkah ini diambil agar lubang yang cukup dalam tersebut tidak membahayakan pengendara yang melintas, terutama saat kondisi gelap atau malam hari.
Penanda atau pembatas jalan dipasang di sekitar titik kerusakan sebagai peringatan bagi pengguna jalan yang datang dari arah barat maupun timur.
"Sudah kita bantu pengamanan," ujar Suwarto saat menjelaskan peran DPU Kota Semarang dalam mengantisipasi kerawanan di jalur Pantura tersebut.
Baca Juga: Salah Sangka, Injak Rem Mobil Saat Hajar Lubang Jalan Tol Perbuatan Ngawur
Ditanya soal penyebab jalan tersebut berlubang secara mendadak hingga menyerupai sumur, Suwarto mengaku masih menunggu laporan lengkap dari tim teknis di lapangan.
Namun, ada dugaan awal terkait struktur di bawah lapisan aspal yang mengalami masalah.
Kondisi tanah atau adanya saluran air di bawah jalan disinyalir menjadi faktor pemicu amblasnya aspal di titik tersebut.
Hal ini diperparah dengan beban kendaraan berat yang setiap hari melintasi jalur utama penghubung Jawa ini.
"Kemungkinan ada crosing saluran," ungkap Suwarto mengenai dugaan penyebab amblasnya aspal di Jalan Pantura Rowosari I.