Wacana Insentif Dihapus, Begini Pandangan GAIKINDO Soal Pasar Otomotif di 2026

Wisnu Andebar - Rabu, 17 Desember 2025 | 20:15 WIB

GAIKINDO optimis terhadap penjualan mobil di 2026 (Wisnu Andebar - )

Baca Juga: Di Angka 800 Ribu Unit Pun Berat, Gaikindo Revisi Target Penjualan

Meski begitu, Jongkie menegaskan GAIKINDO tidak bisa menetapkan angka proyeksi secara sepihak.

Seluruh pandangan dan masukan dari anggota akan menjadi dasar dalam menentukan arah kebijakan asosiasi.

“Tapi kami belum rapat dengan anggota kan, apa pun enggak bisa putusin sendiri. Jadi mesti tanya anggota, pandangannya gimana. Itulah gunanya asosiasi,” tegasnya.

Optimisme tersebut muncul di tengah kondisi pasar yang masih terkoreksi.

Berdasarkan data retail sales GAIKINDO, penjualan mobil nasional selama Januari-November 2025 tercatat 739.977 unit, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 807.586 unit.

Artinya, pasar otomotif nasional mengalami koreksi sekitar 8,4 persen secara tahunan.

Di sisi lain, wacana pemerintah yang disebut bakal menghentikan insentif otomotif mulai tahun depan juga menjadi perhatian pelaku industri.

Menanggapi hal tersebut, Jongkie menilai kebijakan sepenuhnya berada di tangan pemerintah, sementara GAIKINDO berperan memberikan masukan.

“Kami serahkan 100 persen kepada pemerintah. Namun kami memberikan masukan-masukan supaya nanti dalam menentukan kebijakan otomotif itu sejalan dengan masukan yang kami berikan,” ujarnya.

Menurut Jongkie, sebagai pelaku usaha, GAIKINDO berkepentingan menyampaikan pandangan yang objektif dan tidak berpihak pada kelompok tertentu.

“Karena kami kan pelaku usahanya, jadi harus bisa memberikan masukan. Dan masukannya harus yang benar, jangan sepihak,” jelasnya.

Ia menegaskan, sejak awal Gaikindo memposisikan diri sebagai asosiasi yang netral demi kepentingan industri otomotif nasional secara keseluruhan.

“Kami tidak berpihak kepada merek manapun, tidak berpihak kepada negara manapun, tidak berpihak kepada kelompok usaha manapun. Netral. Semuanya demi industri dan penjualan otomotif Indonesia,” pungkas Jongkie.