GridOto.com - Di tengah lesunya pasar otomotif nasional sepanjang 2025 dan wacana penghentian insentif otomotif, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) tetap optimis terhadap prospek penjualan mobil pada 2026.
Ketua I GAIKINDO, Jongkie Sugiarto, mengatakan bahwa asosiasi belum menetapkan proyeksi resmi penjualan mobil tahun depan lantaran belum melakukan rapat bersama seluruh anggota.
Meski demikian, ia menilai peluang pemulihan pasar tetap terbuka, terutama jika kondisi ekonomi nasional menunjukkan perbaikan.
“Kami belum rapat dengan para anggota GAIKINDO, jadi pastinya belum tahu berapa,” ujar Jongkie saat ditemui di sela peresmian dealer Jaecoo GCP Sunter, Jakarta Utara, Rabu (17/12/2025).
Jongkie menyebut, jika ekonomi Indonesia tumbuh sesuai harapan, maka pasar otomotif berpotensi kembali meningkat.
Ia merujuk pada proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional yang disebut bisa menyentuh angka 6 persen.
“Tapi kalau saya bilang sih, ya kalau ekonomi membaik. Semuanya, ya kemarin Pak Purbaya bilang harapannya 6 persen, ya tentunya naik dong,” ucapnya.
Dengan asumsi target penjualan mobil tahun 2025 bisa tercapai di kisaran 780 ribu unit, Jongkie berharap pasar otomotif nasional pada 2026 setidaknya mampu menembus angka 800 ribu unit, bahkan tidak menutup kemungkinan mendekati 1 juta unit.
“Kalau tahun ini insyaAllah tercapai target 780 ribu unit, ya tahun depannya paling enggak 800 ribu unit lebih atau bisa 900 ribu unit, bahkan kalau bisa 1 juta unit alhamdulillah. Itu harapan kami,” katanya.
Baca Juga: Di Angka 800 Ribu Unit Pun Berat, Gaikindo Revisi Target Penjualan
Meski begitu, Jongkie menegaskan GAIKINDO tidak bisa menetapkan angka proyeksi secara sepihak.
Seluruh pandangan dan masukan dari anggota akan menjadi dasar dalam menentukan arah kebijakan asosiasi.
“Tapi kami belum rapat dengan anggota kan, apa pun enggak bisa putusin sendiri. Jadi mesti tanya anggota, pandangannya gimana. Itulah gunanya asosiasi,” tegasnya.
Optimisme tersebut muncul di tengah kondisi pasar yang masih terkoreksi.
Berdasarkan data retail sales GAIKINDO, penjualan mobil nasional selama Januari-November 2025 tercatat 739.977 unit, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 807.586 unit.
Artinya, pasar otomotif nasional mengalami koreksi sekitar 8,4 persen secara tahunan.
Di sisi lain, wacana pemerintah yang disebut bakal menghentikan insentif otomotif mulai tahun depan juga menjadi perhatian pelaku industri.
Menanggapi hal tersebut, Jongkie menilai kebijakan sepenuhnya berada di tangan pemerintah, sementara GAIKINDO berperan memberikan masukan.
“Kami serahkan 100 persen kepada pemerintah. Namun kami memberikan masukan-masukan supaya nanti dalam menentukan kebijakan otomotif itu sejalan dengan masukan yang kami berikan,” ujarnya.
Menurut Jongkie, sebagai pelaku usaha, GAIKINDO berkepentingan menyampaikan pandangan yang objektif dan tidak berpihak pada kelompok tertentu.
“Karena kami kan pelaku usahanya, jadi harus bisa memberikan masukan. Dan masukannya harus yang benar, jangan sepihak,” jelasnya.
Ia menegaskan, sejak awal Gaikindo memposisikan diri sebagai asosiasi yang netral demi kepentingan industri otomotif nasional secara keseluruhan.
“Kami tidak berpihak kepada merek manapun, tidak berpihak kepada negara manapun, tidak berpihak kepada kelompok usaha manapun. Netral. Semuanya demi industri dan penjualan otomotif Indonesia,” pungkas Jongkie.