GridOto.com - Dunia olahraga otomotif Indonesia diselimuti duka mendalam menyusul insiden tragis yang menimpa pembalap nasional, Awhin Sanjaya.
Atlet motor asal Luwu Utara, Sulawesi Selatan, ini meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat berlaga di Grand Final Sumatera Cup Prix (SCP) 2025 Piala Bupati Tanjung Jabung Timur di Sirkuit Zabaq, Provinsi Jambi, pada Minggu, 14 Desember 2025, sekitar pukul 17.00 WIB.
Sumatera Cup Prix 2025 sendiri dikenal sebagai ajang balap motor terbesar di Sumatera yang diikuti oleh pembalap dari berbagai daerah.
Mengutip dari Tribun-Timur.com, Awhin Sanjaya, yang membela tim PPJ74 Racing Team dari Sulawesi Selatan, dikabarkan terlibat tabrakan dengan pembalap lain.
Menurut laporan yang beredar, pembalap berusia 27 tahun ini mengalami benturan keras di bagian kepala, yang diduga menyebabkan pendarahan serius.
Tragisnya, helm korban dikabarkan terlepas saat kecelakaan terjadi.
Insiden kecelakaan ini telah dibenarkan oleh pihak kepolisian setempat.
Kapolres Tanjung Jabung Timur, AKBP Wicaksono, secara singkat membenarkan kejadian tersebut.
"Betul," kata AKBP Wicaksono saat dimintai konfirmasi.
Ucapan belasungkawa pun ramai menghiasi laman media sosial.
Baca Juga: Persiapan Debut MotoGP Toprak Razgatlioglu, Incar Marc Marquez tapi Ogah Buru-buru
Termasuk Wakil Bupati Luwu Utara, Jumail Mappile, yang turut menyampaikan rasa duka cita melalui akun Facebooknya.
"Innalillahi waiina ilaihi rajiun. Selamat jalan ananda Awhin Sanjaya, semoga Allah SWT mengampuni segala khilafmu, menerima amal ibadahmu, dan menempatkanmu di tempat terbaik di sisinya. Aamin," tulis Jumail Mappile.
Selain itu, Moreno Soeprapto, yang kini menjabat Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) juga menyampaikan belasungkawanya.
Atas nama IMI Pusat, IMI Provinsi, hingga IMI Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian Awhin Sanjaya.
Hal itu ditunjukkan melalui unggahan adi akun Instagramnya @moreno_soeprapto.
Lewat unggahannya ia juga menegaskan bahwa kejadian ini akan menjadi perhatian serius untuk terus melakukan evaluasi dan memperbaiki aspek keselamatan serta keamanan dalam setiap perlombaan.
IMI berharap semua pihak dapat menahan diri agar tidak mengambil asumsi yang salah dan bersama-sama menghormati kedukaan keluarga besar almarhum.