Mobil Listrik Bekas Sulit Laku di Pasar Lelang, Harga Ditawar Rendah

Naufal Shafly - Minggu, 14 Desember 2025 | 15:30 WIB

Ilustrasi. Balai lelang AUKSI (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Mobil listrik kini menjadi tren yang cukup berkembang di Indonesia, ditandai dengan banyaknya pabrikan meluncurkan produk ramah lingkungan tersebut.

Namun, tren mobil listrik tampaknya baru terjadi di unit barunya saja.

Sedangkan, untuk unit bekasnya masih sepi peminat karena beberapa faktor, salah satunya adalah kekhawatiran terhadap kondisi baterai.

PT Balai Lelang Astra Nara Jaya (Auksi), juga mengaku sedikit kesulitan menjual mobil listrik.

Meski peminatnya ada, tapi biasanya mobil listrik hanya terjual dengan harga relatif rendah.

"Mereka berani beli mobil listrik bekas, (stok kami) beberapa sudah laku, kayak Air ev. Tapi ya itu, harganya (murah)," ucap Direktur Komersial Auksi, Tantu Agung Suharto, saat ditemui di pool Auksi Ciledug, Jumat (12/12/2025).

Sebelumnya, Presiden Direktur PT Balai Lelang Serasi (IBID), Daddy Doxa, juga pernah menjelaskan bahwa mobil listrik bekas masih sulit terjual di balai lelang.

Ia menyebut resale value atau nilai jual kembali kendaraan listrik sudah mengalami penurunan signifikan.

Salah satu contoh adalah Toyota bZ4X, yang awalnya dilelang dengan harga dasar Rp 700 jutaan, kini sudah turun menjadi Rp 630 jutaan.

Baca Juga: Gempuran Mobil China Harga Terjangkau Pernah Ganggu Ritme Pasar Lelang Mobil Bekas

Wisnu/GridOto.com
Mobil listrik Toyota bZ4X bekas sulit terjual di balai lelang

Meski begitu, unit tersebut tetap belum laku. Untuk diketahui, harga bZ4X dalam kondisi baru dijual Rp 1,2 miliar on the road (OTR) Jakarta.

“Drop-nya jauh, bisa sampai 50 sampai 60 persen. Tapi saya optimistis ini cuma soal waktu karena ekosistem EV-nya yang belum terbentuk,” ujar Doxa saat berada di pool IBID Jakarta Timur, Selasa (15/7/2025).

Doxa juga menyebutkan bahwa salah satu alasan lambatnya perputaran mobil listrik di lelang adalah keraguan dari showroom mobil bekas.

Pasar kendaraan listrik bekas masih dianggap belum jelas sehingga membuat pelaku usaha ragu-ragu untuk menyerap unit.

“Showroom ragu karena market-nya belum terbentuk. Tapi saya percaya dalam enam tahun ke depan kondisinya bisa berubah, apalagi jika pemerintah konsisten memberi insentif dan mendukung ekosistem EV,” ujarnya.