Biar Nggak Stuck Macet Nataru Kemenhub Siapkan Delaying System, Kayak Disengaja Bikin Lambat

M. Adam Samudra - Minggu, 16 November 2025 | 12:05 WIB

Ilustrasi Mudik Lebaran 2025 (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, Kementerian Perhubungan menyiapkan sejumlah strategi untuk mengurai potensi kepadatan kendaraan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan, menyebut beberapa langkah rekayasa lalu lintas akan kembali diterapkan, termasuk sistem ganjil-genap di jalur menuju kawasan wisata.

Aan mengatakan kapasitas jalan saat ini belum mampu menampung lonjakan kendaraan saat puncak libur panjang.

Karena itu, sejumlah skema tambahan seperti one way, contra flow, dan ganjil-genap disiapkan untuk mengatur arus agar tetap lancar.

“Untuk menambah kapasitas jalan, kita bisa melakukan one way, contra flow, atau ganjil genap terutama di jalur menuju tempat wisata sehingga volume kendaraan yang banyak itu masih bisa kita tampung,” ujar Aan dalam keterangannya, Minggu (16/11/2025).

Selain itu, pembatasan operasional angkutan barang bersumbu tiga ke atas juga akan diterapkan, terutama di ruas tol.

Evaluasi tahun sebelumnya menunjukkan bahwa pembatasan kendaraan berat dapat membantu menjaga kelancaran arus kendaraan pribadi.

“Demi kelancaran dan keselamatan dapat melakukan pembatasan angkutan sumbu tiga ke atas. Saat ini kami sudah membuat draf terkait aturan pembatasan angkutan barang sumbu tiga ke atas selama Nataru 2025/2026,” tambahnya.

Kemenhub
Biar Nggak Stuck Macet Nataru, Kemenhub Siapkan ‘Delaying System Kayak Disengaja Bikin Lambat

Salah satu strategi tambahan yang disiapkan adalah delaying system, sebuah metode rekayasa lalu lintas yang dilakukan dengan cara memperlambat atau memutar alur kendaraan secara terukur agar tidak terjadi penumpukan ekstrem di satu titik rawan.

Baca Juga: Mobil Irit Buat Mudik, Suzuki Grand Vitara Tersisa Varian Ini Saja

Aan menegaskan bahwa strategi ini perlu kajian yang sangat hati-hati.

“Strategi ini perlu pengkajian yang cermat, sehingga delaying system ini tidak hanya memindahkan kemacetan ke titik yang lain,” jelasnya.

Nataru tahun ini bertepatan dengan puncak musim hujan, sesuai prediksi BMKG.

Aan mengingatkan pentingnya mitigasi terhadap potensi bencana seperti banjir dan longsor, khususnya di wilayah Jawa Tengah.

“Kita berharap tidak akan terjadi longsor, tapi tetap perlu kita siapkan mitigasinya, dengan membangun posko terpadu, siapkan alat berat, dan lain sebagainya di titik-titik rawan. Perlu juga kita integrasikan layanan, jadi kita bisa cepat melakukan penanganan,” katanya.

Kemenhub memastikan seluruh strategi ini dirancang untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat serta menjaga keselamatan selama libur Nataru 2025/2026.