Aan menegaskan bahwa strategi ini perlu kajian yang sangat hati-hati.
“Strategi ini perlu pengkajian yang cermat, sehingga delaying system ini tidak hanya memindahkan kemacetan ke titik yang lain,” jelasnya.
Nataru tahun ini bertepatan dengan puncak musim hujan, sesuai prediksi BMKG.
Aan mengingatkan pentingnya mitigasi terhadap potensi bencana seperti banjir dan longsor, khususnya di wilayah Jawa Tengah.
“Kita berharap tidak akan terjadi longsor, tapi tetap perlu kita siapkan mitigasinya, dengan membangun posko terpadu, siapkan alat berat, dan lain sebagainya di titik-titik rawan. Perlu juga kita integrasikan layanan, jadi kita bisa cepat melakukan penanganan,” katanya.
Kemenhub memastikan seluruh strategi ini dirancang untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat serta menjaga keselamatan selama libur Nataru 2025/2026.