"Karena ada perpindahan mekanisme yang mendadak dan dipaksa, efek engine brake (terlalu sering) paling rawan merusak mata gear transmisi, gir set dan rantai," ujar pria yang akrab disapa Inul ini.
Hal senada juga dikatakan oleh pakar safety riding berikut ini.
"Kami tidak menyarankan pakai engine brake, soalnya umur atau lifetime part misalnya gearbox jadi berkurang," buka M. Zaky Zulfiar, Instruktur AHM Safety Riding Park kepada GridOto.
Menurut Zakky, saat menggunakan engine brake sebenarnya bikers tidak bisa mengukur deselerasi laju motor.
Sedangkan pada rem, pakem atau enggaknya bisa disesuaikan dari tekanan jari atau kaki pada tuas rem.
"Dampaknya engine brake juga bikin ban belakang terkunci," ungkap Zakky.
Baca Juga: Cegah Rem Blong, Ini Cara Engine Brake Motor Matik di Jalan Menurun
Ketimbang sangat bergantung pada engine brake, Zakky mengajak bikers untuk memanfaatkan rem secara maksimal.
Yaitu dengan menggunakan mengkombinasikan peran rem depan maupun belakang sesuai dengan kondisi jalan.
Seperti saat kondisi jalan enggak licin, bikers bisa menggunakan porsi rem depan yang lebih besar untuk mengurangi kecepatan motor.
"Misalnya 60 % rem depan atuu 40 % rem belakang," ungkap Zakky.
"Bisa juga 70 % rem depan atau 30 % rem belakang," tutur pria yang berkantor di Astra Honda Motor Safety Riding & Training Center, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat ini