Bus Pariwisata Nyasar di Hutan Pati, Diduga Sopir Belum Ubah Ini Saat Pakai Google Maps

Ferdian - Kamis, 30 Oktober 2025 | 17:55 WIB

Bus Pariwisata masuk ke jalan kecil di Pati. (Ferdian - )

GridOto.com - Total 35 penumpang di dalam bus pariwisata ini gagal menuju tempat wisata tepat waktu.

Ini karena bus yang mereka tumpangi tersesat di tengah hutan Desa Plukaran, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati.

Penyebabnya karena sopir mengikuti petunjuk Google Maps.

Bus tersebut terperosok di jalur sempit dan licin sekira pukul 02.00.

Kejadian itu tak pelak menyebabkan kepanikan para penumpang.

Meski demikian, seluruh penumpang menyelamatkan diri tanpa luka-luka.

Bus berpelat nomor AE 7621 UKI itu dikemudikan oleh Kartin (50), warga Desa Sumberbening, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.

Bus mengangkut 35 penumpang dari Ngawi pada Selasa (28/10/2025) sore menuju Makam Mbah Saridin di Kayen Pati.

Setelah dari Kayen, mereka melanjutkan perjalanan ke Makam Sunan Muria.

Baca Juga: Pemilk Bus Pariwisata Koprol di Exit Tol Pemalang Permainkan Nyawa, Sejak Awal Tak Laik Administrasi

Namun di tengah perjalanan, sopir kebingungan arah hingga akhirnya mengandalkan panduan dari Google Maps.

Diduga sopir salah memilih pengaturan mode perjalanan di aplikasi Google Maps, sehingga diarahkan ke jalur alternatif yang sempit dan menanjak di kawasan perbukitan.

Dalam aplikasi Google Maps, terdapat beberapa mode pengguna seperti pejalan kaki, sepeda motor, dan mobil pribadi.

Menurut Kartin, jalur yang ditunjukkan aplikasi peta itu justru membawa bus ke jalan desa yang menanjak curam dan licin.

Ketika mencoba menanjak di kawasan Plukaran, bus kehilangan tenaga dan mundur hingga akhirnya terperosok.

Seluruh penumpang sempat panik, namun tidak ada yang mengalami luka.

Terpisah, Kapolsek Gembong AKP Lilik Supardi membenarkan kejadian tersebut.

(POLRESTA PATI)
Bus peziarah nyasar di hutan Pati usai sopir andalkan Google Maps

"Setelah dicek, rombongan peziarah asal Ngawi hendak menuju Muria," kata AKP Lilik.

Pihaknya menjelaskan, jalur di kawasan itu memang tidak layak dilalui kendaraan besar.

"Jalannya sempit, menanjak, dan di beberapa titik permukaannya licin karena hujan," ujarnya.

"Untuk kendaraan kecil masih bisa lewat, tapi bus ukuran besar jelas berisiko," imbuhnya.

AKP Lilik menambahkan, pihak kepolisian bersama warga datang ke lokasi untuk membantu proses evakuasi.

"Kami pastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Semua penumpang dalam keadaan selamat, hanya syok," lanjutnya.

Baca Juga: Bus Pariwisata PO Haryanto Rebah Kanan di Tol Semarang, 3 Nyawa Penumpang Terenggut

Sementara itu, saat proses evakuasi bus sempat terhambat karena medan yang sulit dijangkau alat berat.

"Tim derek sudah kami koordinasikan, namun alat berat kesulitan masuk karena jalannya sempit dan posisi bus di tanjakan," jelas AKP Lilik.

Sebelum bus berhasil dievakuasi, para penumpang dipindahkan ke bus lain yang datang menjemput. Mereka sempat beristirahat di Masjid Al Masyhur, Desa Bageng, Kecamatan Gembong, sambil dijamu warga dengan makan pagi.

Evakuasi bus akhirnya selesai pada Rabu (29/10/2025) sore setelah ditarik menggunakan dump truck.

Warga sekitar turut bergotong royong membantu menarik tali derek secara bersama-sama hingga bus dikeluarkan dari lokasi.

AKP Lilik mengimbau para sopir bus pariwisata agar lebih berhati-hati saat menggunakan aplikasi peta digital.

"Kami sarankan, jangan hanya mengikuti Google Maps tanpa mempertimbangkan kondisi medan," katanya melansir Kompas.com.

"Lebih baik bertanya kepada warga setempat atau petugas kepolisian jika melewati daerah pegunungan seperti Gembong," tambahnya.