GridOto.com- Penggunaan Etanol sebagai material campuran bahan bakar minyak sejatinya sudah umum digunakan produsen BBM di luar negeri.
Dosen Teknik Mesin FTUI, Ahmad Syihan Auzani, S.T., M.T., Ph.D menyebutkan penggunaan Etanol pada BBM bukan suatu hal yang buruk.
Penggunaan Etanol sebagai bahan yang diperoleh hasil olahan dengan bahan organik terbarukan seperti tebu dan singkong ini juga digunakan di negara Uni Eropa dan Amerika Serikat.
"Brazil contoh paling sukses penggunaan etanol dengan kandungan tinggi," bilang Doktor lulusan Universitas Sheffield, Inggris.
Dalam publikasi IEA Bioenergy disebutkan pada campuran etanol wajib 27 % dalam bensin dan campuran biodiesel 12 % dalam diesel.
Menurut Syihan, dalam perspektif lingkungan penggunaan Etanol lebih ramah lingkungan.
Seperti penurunan emisi gas rumah kaca dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Sebab, etanol berasal dari bahan baku alam yang berada bukan di dalam bumi.
"Bahan dasarnya ditanam," bilangnya.
Baca Juga: Bahlil Bagi Info, Pemerintah Akan Keluarkan Mandatori BBM Wajib Dicampur Etanol 10 Persen
Hal ini membuat etanol lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Namun dalam perspektif performance diakui Syihan Bahan Bakar yang mengandung Etanol memiliki kalori lebih rendah dari non Etanol atau fosil.
"Dampaknya, BBM yang mengandung Etanol lebih rendah jarak tempuhnya dibanding Non Etanol," jelas Syihan.
Kendaraan akan mengonsumsi lebih banyak liter untuk jarak yang sama, yang membuat konsumsi bahan bakar terasa lebih boros.