Apes, Bocah Bawa PCX Jadi Sasaran Pria Jahat Modus Ambil Sandal Jatuh

Ferdian - Sabtu, 27 September 2025 | 21:30 WIB

Honda PCX160 (Ferdian - )

GridOto.com - Modus pencurian motor tak ada habisnya dan terus berkembang sampai saat ini.

Salah satunya dialami remaja berinisial MIPM (14) yang menjadi korban penipuan dan penggelapan.

Akibatnya Honda PCX dengan plat nomer BK 3664 MBK yang sempat ia tunggangi dilarikan oleh dua pria yang tak dikenal.

Meski tidak mendapat kekerasan namun korban saat ini mengalami trauma.

Kasus ini sudah dilaporkan oleh orangtua korban ke Polresta Deli Serdang.

Informasi yang dihimpun peristiwa nahas itu terjadi, Selasa (23/9/2025) sekira pukul 18.00 WIB.

Saat diwawancarai dihadapan orangtuanya, korban masih mengingat bagaimana awal mula kejadian.

Baca Juga: Satroni Lebih Dari 300 TKP, Dua Maling Motor Kelas Paus Akhirnya Temui Hari Apes

Diceritakan dari rumah ia disuruh orangtuanya untuk pergi melihat ruko yang dijadikan tempat dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Jln Sentosa Beringin.

Saat itu ke lokasi dua orang temannya yang menaiki Honda BeAT juga sempat ikut.

Tiba di depan ruko, 2 pria yang menjadi pelaku sempat meminta tolong pada mereka.

Diucapkan kalau motor Honda Scoopy yang ditumpangi pelaku mogok.

"Pelaku sempat minta tolong untuk didorongkan. Jadi didorong lah sampai ke depan SPBU sama kawan. Aku masih belum ikut karena disuruh motor dan share lokasi ruko sama papa. Setelah selesai baru aku nyusul kedepan," ujar MIPM saat dikunjungi di rumahnya, Kamis (25/9/2025).

Setelah sampai di dekat SPBU, satu diantara pelaku pun sempat meminta agar motor yang mogok bisa didorong dengan menggunakan motornya saja.

Saat itu ia sempat menolak permintaan dengan alasan takut dimarahin orangtuanya belum pulang namun terus dibujuk dengan dalih hanya dekat untuk diantar. Karena masih punya niat baik kemudian ia pun mengiyakan.

Baca Juga: Polda Periksa Kapolsek Cikarang Utara, Buntut Perintah Anak Buah Lepasin Maling Motor

"Satu pelaku naik motor yang mogok dan satu pelaku lagi naik motor aku. Posisinya aku dibonceng. Makin gelap (sore) sebenarnya tapi terus aja dibawa sampai Batang Kuis. Tapi rupanya temanku yang dua orang nggak ngikuti aku dari belakang. Mereka balik ngabarin ke orangtua," kata MIPM melansir TribunMedan.

Begitu sampai di kawasan Batang Kuis dan saat kereta api sedang melintas, korban pun mengaku sempat meminta untuk berhenti dulu menunggu temannya.

Lagi-lagi saat itu dirinya diyakinkan kalau temannya itu akan menyusul nanti dari belakang. Kemudian motor yang mogok terus disorong dengan sebelah kaki.

"Aku mulai curiga saat disuruh mereka untuk beli rokok di ruko-ruko. Aku bilang nggak lah karena takut motor ku dilarikan. Aku bilang nanti saja beli rokoknya kalau sudah sampai dekat rumah. Itulah terus aja aku diajak cerita dan kemudian sama-sama berhenti di ruko lain untuk beli rokok," Bilang MIPM.

Pada momen itu, korban mengaku langsung mengambil handphone dan remot kunci motornya dari dasbord.

Pelaku disebut memang benar-benar beli rokok.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan sampai kemudian dibawa ke kawasan Tembung dan masuk ke dalam gang-gang sempit.

Baca Juga: Maling Motor Jangan Harap Lolos Kalau Beraksi di Kampung Ini, Portal Canggih Menunggu

Dengan terus berdalih sudah dekat ia pun tidak bisa menolak permintaan.

"Motor yang mogok itu sempat ditarok di depan rumah mereka. Baru kemudian kedua pelaku itu kembali naik motor aku. Karena aku nggak tahu pulang katanya biar diantar mereka tapi mereka berdua ikut. Kami bonceng tiga dan aku posisinya duduk di tengah," ucap MIPM.

Korban yang duduk dibangku kelas VIII SMP Negeri di Lubuk Pakam ini kemudian dibawa sampai arah Jalan Rambutan yang tembus ke Jln Arteri Bandara atau Sultan Serdang.

Di jalan yang sepi area lahan eks PTPN itu satu pelaku yang duduk paling belakang sempat meminta untuk membawa motornya sehingga dirinya kemudian posisinya duduk paling belakang.

"Baru kemudian di dekat jembatan pelaku yang di depan ini menjatuhkan sendalnya dan disuruh aku mengambilnya. Begitu aku turun dan mau ambil sendalnya mereka langsung tancap gas. Aku minta tolong sama orang pertama nggak berani takut membantuku, setelah ada yang naik V-Ixion barulah aku ditolong," katanya.

Ia kemudian sempat dibawa ke area perumahan Citraland di Jln Arteri.

Karena sudah mengantongi handphone ia pun kemudian menghubungi orangtuanya yang sudah panik.

Baca Juga: Bapak dan Tiga Anaknya Sekongkol Maling Motor di 17 Lokasi, Korban Favorit Petani

Dari situ ia kemudian dijemput oleh pihak keluarga yang sudah 2 jam mencari-cari keberadaannya.

"Kami panik kali lah karena temannya bilang anakku ini dibawa sama orang. Sama tetangga kami muter-muter cari dia. Ya alhamdulilah juga anakku nggak dicelakain. Dia masih trauma juga itu karena dibawa ntah kemana-mana. Ditinggalin di gelap-gelap daerah sepi," bilang Sutriani ibu korban.

Keluarga korban berharap agar polisi bisa menangani kasus ini sebaik mungkin. Meski mereka tidak ada mengeluarkan uang saat membuat laporan namun mereka berharap agar kasus yang dialami ini bisa ditangkap pelakunya.

Sebagai bukti petunjuk mereka mengaku sudah memberikan rekaman CCTV ciri-ciri pelaku pada polisi. Kasus ini dilaporkan ke polisi dengan bukti Surat Tanda Penerimaan Laporan nomor : LP/B/959/IX/2025/SPKT/POLRESTA DELI SERDANG.