Diucapkan kalau motor Honda Scoopy yang ditumpangi pelaku mogok.
"Pelaku sempat minta tolong untuk didorongkan. Jadi didorong lah sampai ke depan SPBU sama kawan. Aku masih belum ikut karena disuruh motor dan share lokasi ruko sama papa. Setelah selesai baru aku nyusul kedepan," ujar MIPM saat dikunjungi di rumahnya, Kamis (25/9/2025).
Setelah sampai di dekat SPBU, satu diantara pelaku pun sempat meminta agar motor yang mogok bisa didorong dengan menggunakan motornya saja.
Saat itu ia sempat menolak permintaan dengan alasan takut dimarahin orangtuanya belum pulang namun terus dibujuk dengan dalih hanya dekat untuk diantar. Karena masih punya niat baik kemudian ia pun mengiyakan.
Baca Juga: Polda Periksa Kapolsek Cikarang Utara, Buntut Perintah Anak Buah Lepasin Maling Motor
"Satu pelaku naik motor yang mogok dan satu pelaku lagi naik motor aku. Posisinya aku dibonceng. Makin gelap (sore) sebenarnya tapi terus aja dibawa sampai Batang Kuis. Tapi rupanya temanku yang dua orang nggak ngikuti aku dari belakang. Mereka balik ngabarin ke orangtua," kata MIPM melansir TribunMedan.
Begitu sampai di kawasan Batang Kuis dan saat kereta api sedang melintas, korban pun mengaku sempat meminta untuk berhenti dulu menunggu temannya.
Lagi-lagi saat itu dirinya diyakinkan kalau temannya itu akan menyusul nanti dari belakang. Kemudian motor yang mogok terus disorong dengan sebelah kaki.
"Aku mulai curiga saat disuruh mereka untuk beli rokok di ruko-ruko. Aku bilang nggak lah karena takut motor ku dilarikan. Aku bilang nanti saja beli rokoknya kalau sudah sampai dekat rumah. Itulah terus aja aku diajak cerita dan kemudian sama-sama berhenti di ruko lain untuk beli rokok," Bilang MIPM.
Pada momen itu, korban mengaku langsung mengambil handphone dan remot kunci motornya dari dasbord.