Heboh di Sosmed Pertamax Campur Air di SPBU Losari, Usai Dicek Hasilnya Begini

Ferdian - Sabtu, 13 September 2025 | 14:30 WIB

Pengecekan laporan terkait dugaan Pertamax kecampur air di SPBU Losari, Banyumas (Ferdian - )

GridOto.com - Viral di media sosial dugaan bahan bakar minyak (BBM) bercampur air di SPBU Losari, Kecamatan Cilongok.

Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Banyumas, Ngadimin pun angkat bicara terkait hal tersebut.

Menurut Ngadimin, tim gabungan dari Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Banyumas, Pertamina Tegal, dan Hiswana Migas langsung melakukan pengecekan di lokasi pada Kamis (11/9/2025) setelah video tersebut viral.

"Tim telah mengambil sampel dari pompa pengisian maupun dari tangki penyimpanan bawah tanah."

"Hasilnya tidak ditemukan adanya campuran air dalam BBM di SPBU Losari," tegasnya, Jumat (12/9/2025).

Dari hasil klarifikasi, informasi yang disebarkan tidak sesuai fakta.

Ngadimin menambahkan, Pemkab Banyumas bersama Pertamina dan Hiswana Migas terbuka terhadap laporan masyarakat.

"Kalau memang ada temuan di lapangan, silakan disampaikan."

Baca Juga: Rugi Setengah Miliar, Daihatsu Gran Max Menyala Terang di Tengah SPBU Mandiracan Kuningan

"Setiap aduan terkait BBM maupun elpiji pasti akan kami tindaklanjuti," ujarnya.

Dengan hasil pengecekan lapangan tersebut, Ngadimin memastikan informasi BBM bercampur air di SPBU Losari Cilongok tidak benar.

Sebelumnya sempat diberitakan sebuah video viral di TikTok menuding bahan bakar Pertamax di SPBU Losari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas bercampur air, berbuntut panjang.

Pihak pengelola SPBU resmi melaporkan pemilik akun Tiktok itu ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong.

Video tersebut diunggah pada Senin (9/9/2025).

Pengelola menyebut, sejak video itu menyebar, penjualan Pertamax di SPBU Losari anjlok tajam.

Dari sebelumnya 3.000 liter per hari menjadi hanya 1.000 liter.

Penasihat hukum PT Asri Bumi Agung, selaku pengelola SPBU Losari, Esa Caesar Farandi mengatakan, laporan polisi telah dibuat di Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT) Polresta Banyumas pada Kamis (11/9/2025).

Baca Juga: Insiden di SPBU Kembangan Bikin Puluhan Motor Servis Serempak, Diserang Penyakit Ini

"Awalnya pada 8 September 2025 ada konsumen datang ke SPBU mengeluh bahwa setelah mengisi Pertamax pada 5 September 2025."

"Keesokan harinya motor tidak bisa dinyalakan," ujar Esa.

Konsumen tersebut kemudian membawa motornya ke bengkel resmi untuk pemeriksaan menyeluruh.

Hasilnya, ditemukan banyak air di dalam tangki motor.

"Pengelola SPBU kemudian mengecek CCTV dan benar konsumen tersebut mengisi Pertamax Rp 30 ribu pada 5 September sekira pukul 17.05," katanya.

Merespons laporan itu, pengelola SPBU bersama Pertamina Patra Niaga melakukan investigasi memastikan kondisi bahan bakar yang disalurkan.

"Setelah dilakukan investigasi, tidak ditemukan air di dalam tangki penyimpanan Pertamax," kata Esa.

Lebih lanjut, untuk mengakomodasi keluhan serupa, pihak SPBU membuka posko pengaduan bagi konsumen.

Baca Juga: Penyuplai Pertamax Palsu di SPBU Ciceri Serang Banten Terborgol, Beli Dari Jakarta Rp 10.200 Per Liter

Namun hingga saat ini, tidak ada satu pun laporan lain yang masuk.

"Kami juga membuka posko aduan di SPBU, tapi sampai hari ini tidak ada keluhan atau aduan dari konsumen lainnya yang mengalami kejadian serupa," terangnya.

Dia menegaskan, pengelola SPBU menjalankan prosedur operasional standar (SOP) secara ketat setiap hari.

"Setiap pagi SOP-nya petugas melakukan uji air."

"Kemudian uji air juga dilakukan setiap dua jam," kata Esa.

Meski demikian, video berdurasi singkat di media sosial itu telah menimbulkan dampak ekonomi cukup besar bagi pengelola.

"Sejak tersebarnya informasi di TikTok, penjualan Pertamax menurun drastis dari 3.000 liter per hari menjadi 1.000 liter per hari," ujarnya.

Esa menyebut, kerugian yang ditimbulkan mencapai puluhan juta rupiah.