GridOto.com - Tragedi kecelakaan bus pariwisata PO ALS di exit tol Padang-Sicincin, Sumatera barat meninggalkan pilu.
Dua atlet asal Medan, Sumatera Utara dilaporkan tewas.
Yaitu Juara Karate Asia, Muhammad Dhijey Lexsie, atlet karate asal Medan, Sumatera Utara bersama temannya, Fahri Akbar Assweth.
Kepergian atlet kelas XII SMA itu meninggalkan duka mendalam, tidak hanya bagi keluarga dan teman-temannya, tetapi juga pelatihnya, Zeffry Nico, di Dojo SR 2000.
"Didi anak paling baik di tempat latihan, penurut, dan rajin latihan," kata Zeffry saat diwawancarai di rumah duka di Jalan Pancasila, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, (8/9/25) sore mengutip Kompas.com.
Sambil bercerita, Zeffry menunjukkan sejumlah foto Dhijey saat berlatih dan meraih prestasi karate.
"Satu lagi dia cepat nangkap saat saya memberinya teknik karate. Dia dari kelas 2 SD latihan sama saya sampai sekarang," tuturnya.
Zeffry mengaku terpukul mendengar kabar Dhijey meninggal dunia.
Menurutnya, mereka sudah menyiapkan rencana besar untuk masa depan atlet tersebut.
"Kata dia, tahun depan Dhijey sudah naik ke level senior, untuk mengikuti event Pekan Olahraga Kabupaten, Pekan Olahraga Provinsi dan Pra Pekan Olahraga Nasional (PON)," ucap Zeffry.
Zeffry bercerita, sehari sebelum berangkat, Dhijey masih mengikuti latihan bersama.
"Ketika saya lihat foto-foto lawasnya di HP, saya sedih. Nggak kuat saya. Nggak nyangka, selepas euforia tiba-tiba tengah malam dapat kabar kecelakaan,"ujarnya.
Dhijey dikenal sebagai atlet karate berprestasi sejak kecil.
Saat duduk di kelas 5 SD tahun 2019, ia juara nasional dari Kementerian Pendidikan.
Baca Juga: Innalillahi, Bus Legendaris ALS Kecelakaan Maut di Padang Panjang Cabut Nyawa 12 Orang
Ia juga meraih juara 1 karate kategori Kumite dan juara 2 di Belgia.
Saat SMP, Dhijey menjadi juara 1 di Sumatera Utara, lalu dikirim ke Kejurnas FORKI di Padang tahun 2022 dan kembali juara 1.
Prestasi itu membawanya masuk Pelatnas hingga membela timnas Indonesia di Kejuaraan Asia di Uzbekistan.
Pada tahun 2024, Dhijey meraih juara 1 di Kejurnas tingkat junior, masuk Pelatnas lagi, lalu berlaga di Asia Tenggara di Bangkok dengan hasil juara 2, dan di Filipina di tingkat Asia.
Prestasi terakhirnya diraih pada Kejuaraan Shukaido di Padang tahun 2025. Dhijey menyabet juara 1 Kategori Kumite, juara 1 Beregu Putra, dan juara 1 Best of the Best Junior.